File 6: Misteri hilangnya aliran

Bukan sulap, bukan sihir.
Hanya sebuah misteri,
Dari hilangnya aliran di pabrik ini.

“Kok hilang mas? Tadi sempet ada aliran ngga”
“Ada Mas. Tapi bentar doang abis itu hilang.”

Pernah ada, kemudian menghilang.
Persis seperti manusia-manusia tukang ghosting dalam konteks hubungan anak muda. (Lah?)

Ada suatu cerita, mengenai hilangnya aliran dalam proses pengolahan minyak atsiri di pabrik kimia. Di suatu saat asam “X” diinjeksikan ke dalam reaktor, setelah 30 menit aliran tersebut hilang. Hilang tak berbekas, hilang tanpa jejak.

Di saat kami membutuhkannya, dia menghilang.

Bukan Avatar

Singkat cerita kami berusaha memeriksa semua parameter tertulis: Suhu, tekanan, aliran, bahkan data di waktu-waktu tertentu. Ternyata, aliran tidak benar-benar menghilang secara spontan. Namun, berangsur-angsur menurun hingga 0 m3/jam aliran.

Kenapa ya kira-kira?

Aku juga bertanya, namun pertanyaan itu tak memberikan solusi pada jawabannya. Melainkan suatu kebingungan yang tak berkesudahan.

Mungkinkah valve menuju reaktor tertutup?
Mungkinkah karena terjadi penumpukan / penyumbatan?

Kami putuskan membuka pipa tersebut. Dua inci diameternya dan 3 meter panjangnya. Bukaan empat baut nomor 24 tak menghalangi kami untuk membuka baut tersebut. Hingga akhirnya hal yang tak pernah kami duga langsung muncul di depan mata…

Mampet! Tak bercelah, tak tersisa lubang sedikitpun untuk kami intip. Jalur tersebut sudah tertutup oleh sesuatu yang keras, putih, liat. Bentuknya seperti lilin, namun lebih mirip dengan dodol karena tidak mudah kita keluarkan dengan logam.

Barang itu tak bisa dicongkel, disodok, maupun dikeluarkan dengan mekanik. Alhasil air bertekanan 5 bar dan dipanaskan cocok untuk mengeluarkan benda putih tersebut.

Pabrik kembali normal, setelah empat jam usaha kami mengeluarkan barang itu.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Asam X bereaksi dengan minyak, membentuk reaksi samping penyabunan. Adapun sabun dalam konteks ini adalah “garam” yang lunak, dengan karboksilat yang terbentuk dari asam kuat “X”. Karboksilat bereaksi dengan alkali (basa) sehingga membentuk garam.

Reaksi ini mirip dengan pembuatan sabun di pabrik sabun / turunan minyak sawit. Bedanya, ini reaksi yang tidak kita kehendaki.

***

Hari ini aku belajar, bahwa bahaya di pabrik kimia cenderung tidak terlihat. Adapun reaksi penyabunan ini hanya bisa diketahui dengan prior knowledge atau pengalaman yang harus dialami terlebih dahulu. Apabila aku tahu lebih dahulu, seharusnya aku mencegah pertemuan minyak dengan sulfat, setelah reaksi selesai diadakan.

Seharusnya aku membilas jalur dengan minyak murni, sehingga terbebas dari sisa reaktan dan reaksi samping yang tidak dikehendaki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *