Nyekolahin Uang di WordPress

I’m back!
Setelah 6 bulan mengalami kekosongan aktivitas di WordPress ini, saya rasa waktunya saya untuk bangkit dari masa-masa keterpurukan saya dan kembali melesat di jagat maya.

Dalam upaya mewujudkan determinasi yang kuat, saya harus keluar uang Rp 1.888.807,00 untuk Domain “dot com” dan Rp 797.868,00 untuk hosting website.

Emang boleh semahal ini?

Ya ngga boleh dong, itu kemarin karena terlambat makanya jadi mahil😑

Bagi saya, nyekolahin uang selain di investasi, juga diperlukan untuk skill / hobby. Itu yang membuat saya hidup setiap harinya.

Apabila saya fokus menulis setiap hari selama 1 tahun. Maka saya punya tulisan sebanyak 365 tulisan. Dan biaya untuk mempublikasikan tulisan saya adalah…

Rp 2.893,00

WOW!
Lebih murah daripada membeli satu gelas bubble tea 🤔. Tetapi mengapa selama ini tidak pernah terpikirkan ya?

Bila kita menyekolahkan uang kita pada tempat yang tepat, saya yakin itu lebih dari sekedar beban pengeluaran. Itu adalah Investasi

Damar Parthasiwi

Selama ini saya cuma berpikir, “segini mahal, segitu mahal”

Tapi tanpa sadar, beberapa pola hidup konsumtif seperti belanja barang yang tidak perlu, justru yang menguras uang dan malah nirfaedah.

Apabila pengeluaran 1 tahun, 1 bulan, dibagi untuk tiap-tiap rutinitas, saya rasa kita bisa lebih merasakan dampak dan manfaat bagi uang.

Jejak digital

Di antara jagat maya, entah sebagai penikmat ataupun pemberi dampak, saya rasa saya masih diombang-ambingkan arus dan cenderung lebih menikmati saja. Seakan hidup saya monoton dan saya menjadi penonton bagi hidup orang lain.

Sungguh suatu kerinduan buat saya untuk membangun jejak digital yang baik. Itulah hidup yang berdampak.

Akhirnya…

Saya memutuskan untuk tidak menyesali pengeluaran uang saya di hari ini, dan memikirkan ide-ide tulisan apa yang bisa menggugah jagad maya Internet, memberi dampak, bukan hanya ingin diakui atau menyenangkan hati orang lain, melainkan menjadi pemenuhan atas diri sendiri.

Inilah saya, Damar Parthasiwi
Dan pada akhirnya, saya di sini
Di kumpulan ruang tulis-menulis sebagai suara jiwa, relung terdalam hati yang tak terungkapkan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *