Membayangkan commissioning seperti apa, tentu saya masih buta.
Namun siapa sangka, hari itu menghantarkan saya pada semuanya.
Commissioning plant Baturraden, yang mana merupakan pabrik Essential Oils primer, langsung dari minyak suling yang berada di alam.
Apa saja plant yang di-commissioning kan?
Aku melakukan commissioning plant Fraksinasi Caryophyllene dan Eugenol, Minyak Washed Terpene, Crude Caryophyllene, Patchoulli Oil, dan Crude Eugenol.
Semua dilakukan dalam kurun waktu 9 bulan (Oktober 2022-Juni 2023).
Bagaimana rasanya ?
Awal mula terasa bingung. Karena tidak semua proses yang saya kenali benar-benar saya mengerti. Awalnya semua nampak asing dan masih di luar dari ranah pengetahuan saya. Tetapi setelah hari demi hari menggali rasa keingintahuan dan rasa penasaranku, kini waktunya aku untuk menggali dan mencari tahu.
Pada akhirnya di balik kesulitan ada kemudahan. Dan dari kesulitan itulah aku berkembang. Aku putuskan untuk mencari jawaban dari setiap pertanyaan, dan mencari kebenaran dari setiap penyimpangan.
Siapa yang menemaniku belajar Commissioning?
Namanya Pak Sucipto. Beliau adalah atasanku. Beliau mengajariku banyak hal soal proses, soal commissioning, soal jam terbang beliau di Plant Vanillin. Bahkan beliaulah yang membuat saya jatuh cinta pada ilmu teknik kimia di bidang Process Optimization.
Pengalaman apa yang menarik?
Banyak hal!
Terutama, saat saya dan Pak Sucipto melawan hujan (bukan badai menggelora, hanya gerimis biasa). Kami berdua naik kolom setinggi 18 m di atas permukaan tanah tsb, dan menuju puncak, mencari kebocoran. Pada akhirnya kami bisa menemukannya, tentu saja dengan backingan Pak Cipto.
Ada lagi terkait pompa dan jalur Asam sulfat yang bocor. Kala itu, di malam hari, saya mendampingi team saya untuk mengepel lantai. Kami melakukannya hingga larut dan akhirnya membereskan ceceran. Hingga masalah ini selesai dengan perbaikan material (double PVC dan teflon).
Ada lagi terkait “Minyak yang gosong” karena terlalu banyak asam yang saya tambahkan. Kala itu saya tidak sabaran dan menambahkan asam dengan jumlah maksimal. Setelah itu, saya mendapati bagian bawah tangki gosong, dan asam berwarna biru. Ini adalah efek dari logam yang tergerus asam.
Pernah juga aku menumpahkan minyak akibat hose plastic yang tidak disangga dengan tali, sehingga sekitar 20 L minyak tumpah… ke bawah. (Tentu team operator yang menyaksikannya terbelalak dan ikut kesal). Tetapi saya sendiri sudah minta maaf agar keadaan tidak semakin parah.
Masih banyak sekali :). Aku yakin suatu saat aku akan menambah listku.
Key takeaway?
Commissioning adalah jalan / sarana teman-teman untuk bisa belajar dan bekerja bersamaan. Karena setelah produksi berjalan normal, kesempatan belajar kita akan lebih sedikit dan kita tidak mendapat pengalaman sama seperti kita melakukan commissioning.
Banyak masalah yang muncul, namun saya tidak anggap masalah tersebut hal yang menyulitkan. Justru dalam kesulitan itu, timbul kemudahan dari orang-orang terdekat: Pak Cipto, Pak Arfan, Pak Niga, Pak Nicho, atau Pak Andri dan segenap tim.
Saya rasa, ini adalah permulaan yang baik di mana saya mengenal industri kimia secara jelas 🙂
Mungkin cerita ini akan dapat saya kenang suatu hari nanti di masa depan, untuk diceritakan dan dibagikan ke anak cucu.
Sampai jumpa di cerita commissioning yang lain!