Commissioning Kedua, Crude Nicotine Kemutug

Commissioning kali ini terasa berbeda! Amat berbeda.
Kukira, dengan sudah berpengalaman di plant sebelumnya, aku akan lebih jago dan setidaknya lebih punya gambaran terkait apa yang kulakukan.

Tidak semudah itu, ferguso. Aku salah. Salah besar.

Apa yang membedakan?

Pada kesempatan ini, terdapat New Equipment dan New Process, sementara di plant sebelumnya sudah terdapat Existing Process.

Apa itu Existing process dan New Process

Existing process adalah proses kimia yang sudah didirikan di pabrik pendahulunya, dan hanya dibedakan ukuran alat dan kapasitas.
Sementara new process adalah proses kimia yang baru saja didirikan di pabrik, dan tidak memiliki standar pembanding di dalam maupun diluar perusahaan.

Lebih susah mana new process dan existing process?

Tentu saja New Process. Karena di sini tidak ada referensi proses, tidak ada senior, tidak ada informasi yang cukup, dan tidak ada ilmunya di perkuliahan.

Apakah new process lebih baik daripada existing process?

Harusnya iya! Karena tujuan dari new process adalah, mengimprovisasi proses yang sudah berdiri, baik dari segi biaya proses, kapasitas, maupun rendemen.

Dalam konteks belajar, new process juga lebih baik daripada existing process, karena di sinilah kita bisa belajar, menggali pengalaman, dan menjadi expert. Para pakar dan profesional membangun ilmu mereka setiap kali bertemu proses baru.

Apalagi commissioning new process, itu semakin membuat kita makin jago dalam menjadi Chemical Engineers.

Tantangan terbesar di commissioning ini?

Adapun pabrik yang secara aktual hanya bisa beroperasi sebesar 3 ton bahan baku per hari, kini dituntut untuk 6 ton bahan baku per hari. Bukan cuma itu, pabrik ini dituntut menghasilkan 1800 kg produk per bulan.

Pabrik ini baru, dengan demikian tidak ada senior, tidak ada junior dalam konteks proses yang berlangsung. Semua orang belajar dan semua saling melengkapi, untuk bersama-sama menggapai target 6 ton per hari. Target yang bisa dibilang … super dan benar-benar gila…

Kami bahkan pernah bekerja hingga jam 5 pagi, demi mengetahui seluk beluk proses ini.

Apakah saya menyerah?

Benar, akupun sempat menyerah dan mengalami …

Desperate moments?

Aku pernah hampir kehilangan semangat dan motivasi ke kantor, aku takut tidak bisa perform, dan aku juga takut dianggap tidak becus dalam bekerja.

Sampai-sampai aku pernah bunuh diri.

Iya, bunuh diri, di angan dan di pikiran.

Tapi tentu saja, karena aku mencoba untuk bertanya dalam diriku…

Bagaimana cara aku menyelesaikan permasalahan di commissioning?

Aku tahu aku tidak sendirian. Karena aku bersama dengan 1 orang operator yang cerdas dan 2 orang tenaga bantu, ditambah 1 orang kepala bagian. Terkadang ketika solusi itu tidak ada di kepalaku, solusi bisa ada di kepala orang lain dan di saat itulah aku berkembang sepenuhnya.

Di sinilah aku menghayati teamwork, dan di sini juga aku menghargai sekecil apapun jerih payah dan usaha orang lain. Aku tidak meremehkan bawahan atau atasan. Siapapun, aku tetap hargai peranan dan tugas mereka.

Hal positif apa yang kupelajari dari Commisioning Plant Kemutug?

Kemutug mengajari saya kesabaran, yaitu saat aku harus menunggu proses yang lama, sekitar 8 jam satu siklus, dan harus diamati dalam tiga siklus tersebut.

Kemutug mengajari saya untuk ikhlas, karena saat itulah saya mengalami lembur tidak dibayar :”). Loyalitas saya diuji selaku Production engineer aka Supervisor Grade 9..

Kemutug juga mengajari saya persaudaraan, karena selain sebagai rekan kerja saya juga menganggap mereka saudara. Di saat mereka berduka, saya ikut bersedih. Di saat mereka berbahagia, saya ikut berbahagia. Dan di saat kami tertawa bersama, kami tertawa dengan leluasa.

Kemutug mengajari saya untuk tidak menjadi pendendam. Kalau diingat-ingat lagi, sudah banyak sekali lelucon yang mungkin menyakiti hati atau membuat pikiran terbebani. Tetapi, semua itu tidak membuat hati saya down. Malah saya ikut tertawa dan bercanda dengan mereka.

Dan kemutug mengajari saya technical skills dalam mengoperasikan sistem filtrasi, manajemen air limbah, serta membuat larutan homogen dari campuran cair-padatan. Di antara itu semua, saya cenderung merasa technical skills adalah bonus selama saya bekerja, karena saya cenderung menggali interpersonal skills saya dalam dunia karir.

In the end…

It doesn’t even matter eh salah,

Saya mendapatkan makna pekerjaan dalam tujuh bulan saya mengoperasikan plant Kemutug. Selain sebuah sistem filtrasi dan ekstraksi, saya juga mempelajari ragam manusia yang unik, yang ngeselin, yang penyayang, yang care, yang acuh, yang pendiem, sampe yang paling berkesan dalam hidup saya.

Semua itu adalah sup kehidupan yang boleh saya nikmati dan saya hirup kuahnya dalam perjalanan jiwa ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *