Pengalaman Horror Saat Commissioning Pabrik

Jam menunjukkan pukul 00.00 di laptop saya tengah mengetik ini.
Tepat tengah malam. Mari bercerita sedikit cerita “penghantar tidur” yang membuat bulu kuduk bergidik. Dari sudut pandang pabrik kimia.

Seringkali proses harus berjalan lewat tengah malam. Entah menjadi pegawai shift, atau karena saya memang menghendakinya (pulang larut malam). Dalam upaya saya menjalani hari-hari saya secara normal, ada saja hal yang tidak normal.

Realisme surealisme.
Adalah kata yang tepat menunjukkan pengalaman horror ini.

Tak melihat penampakan, hanya berupa gangguan.
Daripada menumpuk penasaran, saatnya pengalaman ini diceritakan.

Benda jatuh menimpa seng saat mengamati pompa di bak belakang (commissioning Kemutug)

Saya kala itu sendirian, di belakang bangunan utama pabrik dekat kolam air dan pompa air. Kala itu hanya saya, dan bayangan. Suara pompa, jangkrik, dan hewan malam menghiasi lahan itu, bersamaan dengan dinginnya malam dan mencekamnya malam.

Di tengah lamunan saya mengamati proses, saya mendengar suara.

BRAK!

“Apa itu,” kataku sambil menebar pandangan ke sekaliling. Aku tak menemukan ada benda yang bergerak atau bersuara setelah jatuh. Bahkan aku tidak tahu “benda” jatuh yang dimaksud itu apa.

Di sekelilingku terdapat pagar berduri yang menjulang tinggi. Tanpa pohon, setidaknya untuk jarak yang beralasan. Kecuali ada orang atau sesuatu yang iseng menggangguku dengan melempar barang.

Cahaya Senter yang terang benderang kulayangkan kesekeliling. Aku tak mendapati sisa benda yang jatuh. Setidaknya benda tadi cukup keras, mungkin 1 kilogram beratnya untuk mengeluarkan bunyi keras seperti itu.

“Tadi itu apa ya?”
“Mungkinkah itu benda keras? Atau sesuatu menghantam seng ini dengan keras”

Dengan langkah perlahan, aku berjalan ke luar dan menuju Plant Area. Setidaknya aku menghindari tempat untuk untuk sementara waktu.

Aku tidak ingin berasumsi, silakan imajinasi kalian berkelana sendiri.
Menutup pintu fakta dan informasi, agar tetap misteri dan tidak menghantui mimpi-mimpi.

Pindah Ke Pabrik Angker

“Iya, pabrik itu angker, mas. Pabrik njenengan yang sekarang, itu dulunya pabrik kayu lapis, yang sudah tutup 46 tahun,” kata Pak Dodo, tukang pijet yang sejak tadi mengurut punggungku.

“Oh gitu ya mas,” jawabku seraya merintih kesakitan.

Ternyata aku bekerja di pabrik angker. Pantas saja aku suka mendapatkan cerita-cerita aneh yang ternyata benar adanya.

Mulai dari siluman ular setengah badan dan diameternya 30 cm, atau sosok wanita berjubah putih yang berkeliling ke seluruh plant area. Yang jelas, jangan kencing sembarangan.

Atau nanti kantung kemihmu membengkak, seperti yang terjadi pada Pak Z.

Dipanggil dengan nama, atau tidak dengan nama. Tapi tidak ada orangnya

Cerita-cerita lain berdatangan. Mulai dari seorang petugas IT yang dipanggil saat sedang membenarkan kabel server. Atau personel produksi yang dipanggil namanya saat shift malam.

Mas N, sangat-sangat pelawak dan berpikiran positif hari-hari. Tak disangka, ketika sore itu dia sedang fokus dan asik membenarkan kabel di selatan gedung Kawasan Berikat. Tiba-tiba…

“WOY”

Mas N menebarkan pandangan ke sekeliling. Tak ada angin, tak ada hujan, tak ada siapa-siapa karena saat itu adalah waktu maghrib dan satu orang sedang beribadah yaitu Pak R. Semua personel lainnya sudah pulang pukul 5.30 tadi.

Ini adalah pabrik baru, hanya ada pagar di sekeliling, dan kebun dengan ilalang dan pohon-pohon besar. Dengan penuh waspada sambil berlari, mas N langsung memanggil security untuk bisa menemani pekerjaan nya di kawasan berikat.

Pak A namanya. Beliau adalah orang yang supel, senang bergaul, berpikiran positif, dan ramah. Beliau saat itu sedang shift malam di Vanilla building. Tiba-tiba, dia merasa ada yang memanggil namanya. Tapi suaranya terletak di atas… di atas pohon durian.

Dengan positive mind, beliau mendatangi pak satpam dan berkata.

“Pak, tadi njenengan manggil saya ya Pak?”
“Endak pak, bukan saya.”
“Lho terus siapa ya Pak yang manggil?”
“Oh di sini wajar mas, kalo malem ada yang iseng suka manggil-manggil nama orang. Gapapa, saran saya gausah digubris. Didiemin aja”

Gelas Aqua Mistis, proyek langsung selesai fantastis

Mas S dan Cak M. Mereka adalah duet maut pekerja proyek yang mengurus Mechanical dan Plumbing. Mereka terkenal cepat bekerja. Saat itu terdapat pekerjaan yang harus selesai di hari itu.

Jam menunjukkan pukul 17.30. Saat itu pabrik mulai sepi karena orang satu-persatu sudah mulai pulang.

Gedung pabrik itu indoor, penghawaannya kurang baik, dan cahaya masih minim.

Tiada angin tiada hujan, tiba-tiba:

SREEEETT

Gelas Aqua yang terdapat di sebelah mereka bekerja, bergeser sendiri. Bayangkan, satu gelas bisa geser sendiri. Tanpa ada yang menggerakkan.

Cepat-cepat mas S dan Cak M mengerjakan proyek hingga selesai, lalu mereka lari terbirit-birit.

Hati-hati ada yang mengintip…

Pak I adalah salah satu personel electrical. Kabel adalah makanan sehari-hari beliau. Saat itu, beliau bersama orang-orang sedang menggarap kabel di bagian plafon.

Plaffon pabrik itu hanya setinggi 3 meter dari atas tanah, dan hanya 1 meter untuk menyentuh bagian langit-langit. Mereka harus meringkuk jika ingin masuk dan memasang.

Pak I mensupervisi pekerjaan. Di sela-sela pekerjaan proses, ekor matanya menangkap sesuatu dari pintu kecil tempat beliau masuk tadi.

Ternyata… ada kepala yang mengintip.

Kepala itu kecil, berambut panjang dan menyeringai tersenyum.


Tindihan dan dielus-elus makhluk halus

Pengalaman ini saya alami sendiri.

Hari itu senin malam, saya kelelahan bekerja dan pulang ke kontrakan. Malam itu saya sendiri karena personel lain belum pulang dari kampung halaman.

Saya tidur di kamar dalam, dengan satu kasur di atas dipan, sehingga ada kolong tempat tidur yang mana itu adalah tempat yang menakutkan.

Di tengah alam tidur, saya mendengarkan ada suara. Suara orang bertengkar, suara air mengalir, dan suara tertawa.

Sesaat sebelum saya bisa merasakan tubuh saya, saya merasa… ada yang mengelus-elus di sekitar tengkuk.

Penasaran, ingin saya membalikkan badan saya dan mengecek siapa yang melakukannya. (Catatan: ini hanya bisa dilakukan kalau saya berani, masalahnya tidak. saya saat itu hanya bisa berdoa dan terus memejamkan mata).

Saya tidak bisa menggerakkan badan sedikitpun. Dan rasanya gelap sekali, padahal lampu rumah sudah saya nyalakan semuanya.

Setelah mengalami sekitar 30 menit tindihan, saya mulai masuk ke alam tidur.


Tidak hanya sampai di situ, ternyata pengalaman serupa terjadi saat saya tidur di pos satpam pabrik. Kali ini saya mengalami hal yang ekstrim. Badan saya tidak hanya dielus, tapi seluruh tubuh saya bergetar, saya mengalami kebingungan dalam mengetahui atas dan bawah, karena kaki saya seolah-olah sedang menempel di langit-langit ruangan.

Saya merasa, badan saya sedang diputar-balikkan.
Hanya satu dua baris kalimat doa dan saya bisa masuk ke alam tidur dan lepas dari gangguan-gangguan tersebut.


Sepertinya cukup banyak yang saya ceritakan. Nantikan cerita commissioningku selanjutnya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *