Kehidupan Pasca Resign

Beberapa teman masih menanyakan bagaimana rasanya menjalani kehidupan yang sekarang: pekerjaan, sosial, dan hobi. Ini dia jawaban lengkapnya.:

Tak berbohong. Hidup ini adalah hidup yang benar-benar aku idamkan dan aku sangat bahagia :).

Bahagia lahir dan batin, luar dan dalam.

Bahagia yang benar-benar bahagia meliputi aspek pekerjaan, hobi, dan hubungan sosial.

A. Pekerjaan

Kalau ditanya bagaimana pekerjaannya, secara job desc tidak terlalu berbeda dengan kantor lama. Tetapi secara suasana hati dan perasaan: wonderfully satisfying!
Everyday it’s a whole new world to explore!

Aku bisa bebas berekspresi dan mengutarakan pendapat sebagai Idea Generator. Think tanker, dan tentu saja Solution maker.

Secara reaksi kimia, sangat nano-nano karena melibatkan Benzene Ring yang tentunya kesukaan aku banget. Secara proses design juga banyak ragam unit operation, terutama karena kita bermain dalam tiga fasa (Gas, Solid, Liquid)

Senang bisa kerja sesuai passion di lingkungan yang sehat secara organisasi maupun budaya kerjanya. Di mana bisa tidur lelap, cukup, dan tidak merasa Senin pagi adalah teror dan mimpi buruk yang tidak berkesudahan.

Selalu ingin kembali ke kantor dan merasa sedih ketika harus pulang kantor. Biasanya aku datang pagi-pagi sekali untuk menghirup segarnya udara Cileungsi (dua bulan pertama) dan Baturraden (saat ini), dan pulang kala senja telah terbenam untuk menghindari kemacetan.

B. Hobi

Senang karena bisa nulis rutin dan konsisten tiap harinya (saat inipun saya masih menulis di depan layar ponsel saya ). Bisa menemukan dunia baru lewat tulis menulis, ikut Certified Impactful Writer, kursus SEO, dan kelas menulis lain.

Aku juga sedang merancang buku nih hehe. You will find out later 🙂

C. Sosial

Senang sekali karena bisa dekat dengan rekan bisnis, rekan diskusi, rekan belajar, keluarga, teman masa kecil, teman kuliah, dan dosenku 🙂

Bisa mengunjungi mereka satu-satu adalah anugerah terindah dalam hidupku. Apalagi tanpa takut jarak memisahkan karena ada kereta dan bus yang menghubungkan pulau Jawa tercinta.


Dalam konteks penyembuhan, kadang masa-masa tidak mengenakkan terus menghantui pikiran dan mengusik malam-malam. Kendati begitu, tanganku kugenggam erat pada waktu yang kumiliki saat itu.

Tuk mengusir gelapnya masa lalu dan kenangan suram tentunya membutuhkan satu keberanian.

Keberanian untuk menjadi pemegang kunci pintu masa depan gemilang yang tentunya adalah harapan semua orang.

Hanya satu senyuman yang kuberikan saat aku menutup hari, tentunya membuatku lebih nyaman. Aku percaya semua hal buruk yang kupikirkan tidaklah nyata.


Kamu pun juga bisa melakukannya,
Untuk hidup di hari ini dan menjadi seperti kata Ardhito Pramono dalam lagunya

“Mencoba menjadi bahagiamu sendiri”

Apakah kamu sudah bahagia dengan kehidupanmu yang sekarang? Atau kamu sedang mencari bahagia versi dirimu sendiri?

#30DWC #30DWCJilid39 #Day20