Hidup Santai Walaupun Terbantai

Terbantai. Kata kuncinya kejam sekali untuk sebuah judul. Bukan, ini bukan cerita tentang penjagalan atau genre thriller. Ini hanyalah sebuah genre rom-com: Romusha – Comedy.

Kamu sering merasa hidup lagi susah-susahnya?

Kerjaan mulai banyak dan berat?

Kuliah mulai susah dan tuntutan akademik rewel?

Mungkin aku bisa memberimu tips cara hidup yang menyenangkan walau terkena stress dari berbagai sisi.

Identifikasi sumber stress

Setiap stress pasti beralasan: stress pekerjaan, stress pasangan, stress keluarga, ataupun stress karena kekurangan dana (ini masalah kita semua nggak sih?).

Karena setiap marah, sedih, dan coping mechanism lain seperti mengamuk atau menangis, adalah perwujudan dari stress.

Sudahkah kita mengetahui pasti apa yang bikin kita stress? Coba tuliskan semua rasa yang kamu terima di saat ini dan bagaimana dengan sumbernya, apakah dirimu mengetahui pasti?

Dampak negatif stress

Stress bersumber dari suatu masalah, dan menimbulkan masalah baru. Bisa perilaku hidup konsumtif alias boros yang memicu kekurangan dana. Bisa kesehatan yang terganggu seperti timbul demam, migrain, flu, maag, asma atau penyakit lainnya.

Bisa juga suatu hubungan yang malah menjadi renggang hanya karena kita melampiskan stress kita dengan cara yang salah. Ini akan merugikan kita dan orang-orang di sekitar kita.

Strategi mengatasi stress dengan santai

Aku tidak mengajarkan kamu untuk menjadi pemalas, apalagi menjadi seorang prokrastinator atau penunda-nunda. Karena itu hanya akan menimbulkan suatu masalah baru.

Dengan malas menghadapi tantangan kita dan kita menunda-nunda, kita malah mendapatkan pekerjaan yang lebih banyak dan berat. Di suatu titik, akhirnya stress kita memuncak dan berakibat fatal.

Ini adalah cara santai menghadapi tekanan yang membuat kita terbantai. Dengan demikian, kita akan bisa menjalani hidup yang tetap bahagia.

1. Komunikasikan diri kita yang sedang tertekan

Komunikasikan dengan orang-orang di sekitar kita. Yakinilah bahwa orang-orang tersebut mau support dan solider hanya mendengarkan kita. Pastikan kita tidak memendam rasa itu sendirian.

Tentu saja, orang yang pantas kita ceritakan adalah teman dekat atau sahabat, pasangan (jika ada), dan orangtua. Mereka yang peduli pasti mau mendengarkan, mau memahami, dan mendukung apa yang kita lakukan.

2. Cari support system di sekolah / kampus / tempat kerja.

Support system adalah pusat dukungan, yaitu orang-orang yang satu tujuan, saling mendukung, menyemangati dan penuh positivitas.

Mereka bisa jadi HR, bisa jadi atasan, bisa jadi teman kerja, bisa jadi teman departemen lain. Untuk mahasiswa, bisa jadi mereka teman SMA, teman sejurusan, teman beda fakultas, teman beda kampus, teman seorganisasi.

Support system ini berfungsi untuk menjaga semangat kita saat kita mulai putus asa dan mau menyerah untuk mencapai tujuan. Bedanya, mereka tak hanya memberikan kesrmpatan kita bercerita. Mereka memberi dukungan moral yang cukup, sehingga kita termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaan kita.

Ini juga bermanfaat untuk menjaga positivitas, sehingga kita tidak hanya mengeluh saat bekerja dan mengerjakan tugas.

3. Luangkan waktu untuk menekuni hobi

Pastikan kita memiliki alokasi waktu buat jalanin hobi kita. Dengan begitu, kita akan mencari cara agar kita bisa tetap waras di dunia yang kadang gila ini. Mengembangkan hobi bukan untuk cari eksistensi, validasi, maupun apresiasi. Pastikan hobi ditekuni sebagai sarana pemenuhan hasrat diri.

Hobi kita adalah suatu anugerah. Dengan memiliki hobi, hidup kita menjadi penuh warna. Dan kita akan lebih mencintai diri sepenuhnya.


Tekanan hidup memang keras, dan kita sering terbantai karenanya. Namun itu bukan berarti kita tidak bisa hidup santai.

Ambil waktu sejenak untuk ngobrol dengan orang-orang di hidup kita, mencari support system yang menjaga motivasi kita, dan menekuni hobi.

Karena bekerja adalah bagian dari hidup, dan hidup tidak melulu soal pekerjaan.

Hanya kita yang bisa menakar, memahami, dan mengerti esensi kehidupan ini. Maka jangan lupa untuk tetap sadar dan tetap menjiwai hidup ini dengan sepenuh hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *