“Kamu kurang kreatif. Jadi anak itu harus kreatif!”
Begitulah kata salah seorang dalam hidup, yang mengkritik caraku belajar di sekolah dulu. Aku cenderung menghapal mati isi buku cetak dan catatan yang aku punya, sehingga ketika ujian aku bisa mengeluarkan jawaban yang tepat sasaran, titik dan komanya.
Dengan begitu, aku bisa mendapatkan nilai maksimum (100). Benar kan?
Benar-benar salah, mungkin?
Well, aku rasa menjadi pintar, sempurna, dan mendapatkan skor penuh adalah hal yang baik. Namun bukan segalanya.
Karena seiring berjalannya waktu di kehidupan, menjalani hidup secara kreatiff jauh lebih penting daripada secara menjalani hidup secara pintar, namun kaku.
Mengapa menjadi kreatif lebih penting?
Karena dengan menjadi kreatif, kita bisa lebih fleksibel. Kita mampu menyelesaikan masalah dalam kondisi sesulit apapun.
***
Seiring berjalannya waktu, aku menggunakan kreativitasku dalam belajar. Aku mulai membuat mind mapping. Aku mewarnainya dan menggambar animasi seperti kartun untuk membantuku mengingat.
Aku merekam suaraku, dan aku memutarnya sebelum tidur. Aku juga memperagakan cara aku belajar kepada orang lain, sambil mengajari mereka.
Kreativitasku kian tumbuh ketika aku bisa menjawab soal ujian tanpa mementingkan “kesesuaian teks dengan buku cetak.” Aku hanya mengambil esensi pembelajaran. Dengan begitu, aku bisa mengembangkan kreativitasku untuk hal-hal lain. Misalkan menggambar, atau bermusik. Dengan demikian waktu luangku menjadi bermanfaat. Tidak hanya berisi kumpulan pelajaran sekolah.
***
Saat aku kuliah , aku masih mendalami dunia Desain. Aku menggambar di Corel Draw dan mengedit foto di Photoshop. Aku mulai membuat beberapa desain instagram yang menarik. Di sini kreativitaspun semakin terasah.
Ketika aku bekerja, aku memperdalam terus dunia desain dengan membuat desain di Canva. Aku merapikan feed instagramku, dan aku membuat suatu desain posting pengetahuan. Itulah caraku menyalurkan minat dan bakatku di waktu luang setelah bekerja.
***
Kreativitasku aku tumbuhkan sendiri di beberapa bidang: Musik, Olahraga, Menggambar, mencipta, ataupun dalam menulis. Aku selalu mencoba hal-hal baru, mengerjakan hal-hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya.
Selain menambah kemampuan kognitifku, aku juga menambah kemampuanku secara motorik.
Aku tidak hanya belajar untuk menjadi problem solver handal, namun juga aku belajar bagaimana cara memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Aku belajar untuk mengisi hidupku dengan banyak warna. Selain itu, aku juga bisa keluar dari rutinitas yang membosankan.
Menjadi kreatif bukan hanya memberi bunga pada jalan kehidupan.
Menjadi kreatif artinya mengisi ruang-ruang hati yang rumpang, sehingga kita mengalami kepuasan hati.