Menembus perut bumi dengan tongkat sakti

Empat jam sudah berlalu sejak aku masuk shift ini.
Dua jam sejak aku memegangi tongkat besi ini.
“Masih belum jebol juga,” kataku dalam hati.
Ini adalah pengalamanku melakukan commissioning dalam tekanan dan kepanikan.

Tidak-tidak.
Aku harus tetap tenang, semua orang membutuhkanku.

“Kita tidak boleh takut ya mas, kita bisa menyelesaikan ini,” kataku berusaha tetap tenang. Kataku sambil berusaha memikirkan cara terbaik untuk menjebolkan 60 cm padatan ini. Ampas tembakau yang menyumbat jalur masuk alat press ini, menjadi alasan proses sudah berhenti selama empat jam.

Udara tekan, sudah.
Air, sudah (malah tambah buruk.
Ditusuk, sudah.

Akhirnya aku tidak menyerah, semua cara kucoba dan kukeluarkan. Mengingat dulu aku pernah melakukannya.

Pertama-tama, kubongkar padatan-padatan di permukaan hingga aku menemukan padatan yang cukup lembek. Setelah itu aku basahi dengan air, dan kulakukan pencolokan ke arah dalam.

Pipa PVC 1 inch, besi pendek, besi panjang, semua sudah dicoba.
Yang kurang apa ya? Apa jangan-jangan kurang amal? hehehe…

Aku hanya yakin satu tongkat tebal ini adalah kunci. Dari sinilah, aku bisa menjebol satu lintasan ini.

Kuyakinkan kembali satu sodokan tongkat ini akan jebol.

Rupanya gagal. Satu tusukan belum mampu menembus dalamnya ampas tembakau ini. Kutarik lagi dan kucoba lebih dalam.

Rupanya belum berhasil juga. Kali ini aku ngotot dan aku jebol lebih dalam lagi. Kali ini aku masukkan semua tanganku ke dalam lubang. Dan akhirnya…

JRUSSS!

Dan aku berhasil… aku berhasil melakukannya.
Satu jebolan dari tangan kananku yang sudah masuk ke dalam box ini.

Ternyata, semuanya bahagia. Semua langsung berusaha untuk mengosongkan satu buah hopper ini.

“Berhasil, ” kataku dalam hati.

“Mantap Pak Damar, ” kata rekanku yang sangat-sangat antusias menungguku menjebol dari tadi.

Aku berhasil melakukannya. Aku berhasil untuk memindahkan ampas ini ke arah dalam dengan cara menusuk paksa. Kini aku percaya diri. Aku bisa menyelesaikan masalah dengan keyakinan dan kerja keras, dibarengi team work.

Hari ini aku menghargai kerja keras teamku, terlebih support atasanku juga sangat baik. Direkturku sampai manggut-manggut dan melihat upaya keras dalam diriku.

Pergantian shift berlangsung lancar, kali ini aku melakukannya dengan penuh tanggung jawab dan kerja keras.

Sore itu, satu tongkat sakti telah menembus perut bumi.
Dan aku pulang dengan kepuasan hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *