Perjalanan Penulis Inspiratif

Sebut saja Andito. Seorang lelaki yang gemar menulis sejak SD ini memulai perjalanan menulisnya dengan menulis cerita di buku harian. Andito memiliki teman bernama Benito. Ia juga suka menulis, namun sebatas mendapatkan tugas menulis atau ujian di sekolah. Benito menunjukkan performanya dalam setiap tugas dan ujian yang diberikan, dengan mendapatkan skor tertinggi.

Andito terus mengembangkan kemampuan tulis-menulisnya hingga SMA dan membuat blogspot pribadinya. Sementara Benito mengemukakan gagasan kepada Andito, bahwa suatu hari ia akan menjadi penulis profesional. Saat itu Andito bertanya kepada Benito, apakah dia akan menulis di buku atau menulis di blog. Benito menjawab. Dia akan membuat blog di suatu hari nanti.

Andito terus mengembangkan diri dengan membuat beberapa artikel blog yang bermanfaat. Andito terus menulis hingga bangku kuliah. Di kuliah, dia membuat berbagai cerpen dan memoar penuh makna di blog. Benito mengagumi hidup Andito, dan dia mendukung Andito untuk terus menulis. Benito akan mengikuti jejak Andito suatu hari nanti.

Saat bekerja Andito mulai serius dan mengeluarkan banyak uang untuk hobby menulisnya. Andito membuka website pribadi di wordpress dengan domain .com. Ia terus dan terus mengisi artikelnya secara professional. Dia mendaftarkan dirinya pada lomba blog, kompetisi menulis, dan proyek menulis buku. Dia mendaftarkan komunitas kepenulisan, dan aktif sebagai guru maupun mentor di sana. Benito bergabung ke dalam komunitas yang sama seperti Andito. Dia terus belajar dari Andito dan orang-orang lain.

Dia ingin menebar ilmu untuk banyak orang, dia ingin menginspirasi dan menyentuh hati banyak orang. Maka Andito menciptakan buku. Ia mulai menerbitkan buku, tahun demi tahun. Ia mulai merambah ke banyak bidang : self-development, teknik, keuangan, pemrograman, hingga pertanian. Ia terus belajar, memperdalam kemampuannya, menulis, dan membagikannya. Benito juga ingin dan berniat menjadi seperti Andito suatu hari nanti. Ia ingin menerbitkan buku. 

Di akhir hayat, Andito beristirahat dalam damai Tuhan dengan meninggalkan ratusan buku fisik, e-book, dan artikel di jagad maya. Ilmu-ilmu Andito masih hidup sampai beberapa dekade ke depan, karena berbagai kursus daring maupun luring yang dia ajarkan pada orang-orang di sekitarnya. 

Benito berbeda dengan Andito. Di akhir hayatnya Benito sempat menyesali mengapa dia tidak mulai menulis dan menciptakan karya, sampai akhirnya dia meninggal dunia.

Apakah kita cenderung seperti Andito, atau kita seperti Benito? 

Pertanyaan ini tidak perlu dijawab langsung, karena hati kita masing-masing yang dapat menjawab. 

Dalam contoh di atas, Andito selalu bergerak maju dan melakukan tindakan. Andito membuat setiap rencana yang dia rumuskan menjadi kenyataan. Andito menyusun tangga-tangga kecil untuk mencapai tangga yang lebih besar. Dia menjadi penulis inspiratif di akhir hayatnya dengan sekumpulan tindakan, dan dari tindakan itulah orang memandang Andito dan tergerak hatinya untuk ikut berkarya. Lalu bagaimana dengan Benito?

Jangan salah, Benito memiliki sikap yang baik. Dia tidak iri kepada temannya, Andito. Paling tidak itu cukup untuk menjadi modal dalam berkarya, tidak membandingkan satu sama lain. Benito juga memiliki kemauan dan niat yang baik, kalau suatu saat dia akan menulis dan menerbitkan karya. Namun, Benito kurang melakukan tindakan. Benito tidak membuat mimpi-mimpinya jadi nyata dengan satu tindakan kecil yang berdampak besar. Benito mau belajar, tetapi kurang menunjukkan implementasi nyata dari apa yang dia pelajari.

Penulis Inspiratif tercermin dari tindakan, bukan hanya setumpuk rencana. Penulis inspiratif adalah mereka yang mengubah wacana menjadi rencana. Dan mereka yang mengubah rencana menjadi realita. Melambungkan asa setinggi angkasa, dan menghujani dunia dengan mimpi yang jadi nyata.

Aku, kamu, dan kita semuapun bisa menjadi penulis inspiratif itu. Sebuah saran: kita dapat melakukan lebih banyak dibanding merencanakannya.

 Jadi, sudahkah kita semua melakukan lebih banyak, seperti Andito yang melangkah maju sampai ke tujuannya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *