Yang Terpenting Implementasi, Bukan Basa-Basi!

Biasa aja dong judulnya. Tidak usah ngegas.

Memang bukan ngegas. Karena inti pesannya adalah boleh membuat wacana, membuat rencana, tetapi jangan lupa implementasinya.

Dalam konteks rencana bisnis di kuliah Strategic Management yang kuikuti, terdapat tahapan dalam perencanaan, seperti yang kita ketahui dalam siklus PDCA (Plan – Do – Check -Action).

  • Plan, tahapan ini disebut merumuskan strategi atau rencana bisnis. Di sini, semua hal yang berkaitan dengan pembentukan strategi dibuat. Bisa diperinci sebagai berikut: pembentukan visi dan misi, membuat rencana jangka panjang perusahaan, dan memilih serta mengevaluasi strategi
  • Do, tahapan ini berisi implementasi strategi bisnis yang meliputi seluruh lini dalam perusahaan. Mulai dari management, hingga mencapai kepada divisi divisi marketing, finance, accounting, RnD, production
  • Check, memeriksa implementasi rencana yang sudah berlangsung. Biasanya dengan mengukur dan mengevaluasi performa rencana yang sudah berjalan. Diikuti dengan audit internal dan eksternal.
  • Action, kembali melaksanakan rencana yang sudah dievaluasi sehingga mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.

Sekilas, tahap perencanaan adalah yang terpenting, karena melibatkan 3 step: pembentukan visi dan misi, pembuatan rencana jangka panjang perusahaan, memilih strategi yang tepat. Namun yang terpenting adalah implementasi dari strategi tersebut.

Dalam perusahaan atau dalam bisnis, aku tidak menyukai meeting yang berlebihan. Notabene, rapat berlebihan itu yang melebihi 90 menit. Karena hal itu akan menurunkan produktivitas kerja kita. Di samping itu, terlalu banyak rencana tanpa eksekusi, tidak akan merubah hasil di lapangan.

Dari contoh sederhana ini (sebenarnya tidak sederhana karena ini spesifik), kita bisa melihat bahwa, semua rencana dan semua strategi yang dibuat hanyalah omong kosong, apabila tanpa implementasi yang jelas di semua lini bisnis.

Semua rencana akan jadi basa basi belaka apabila tidak diimplementasikan dengan baik.


Dalam konteks main dengan teman, tentu saja kita punya siklus PDCA yang baik.

  • Plan. Bisa dipahami dalam ilustrasi berikut.
    A: “Sabtu besok, kita main yuk.”
    B: “Hayuk, jam berapa?”
    A: “Jam 16.00, bisa gak?”
    B: “Kesorean, jam 15.00 abis ashar aja gimana?”
    A: “Oke gasken.”
    Di titik ini, kedua belah pihak menyepakati, bahwa rencana main bareng adalah Sabtu, jam 15.00.
  • Do: Di tahap ini, orang A dan B akan datang tepat waktu di jam dan hari yang ditentukan. Tetapi singkat cerita, si B terlambat datang. Ia baru datang 15.30.
  • Check: Orang A dan B sepakat untuk bertemu lagi di hari yang lain. Sadar karena B memiliki agenda pukul 14.00-15.00, maka B tidak bisa datang tepat waktu pukul 15.00. B mengetahui, bahwa ia bisa datang pukul 15.30.
  • Action: kedua belah pihak bermain bersama dengan waktu yang telah disepakati.

Tujuan dari dialog di atas adalah, mengadakan acara meetup di hari Sabtu, pukul 15.00. Tujuan bersama kedua belah pihak menjadi tidak tercapai apabila salah satu pihak mengalami keterlambatan datang. Oleh karena itu, di waktu yang lain di hari yang sama, B memutuskan untuk menggeser waktu temunya menjadi 15.30.

Apabila salah satu pihak membatalkan acaranya sepihak, maka tujuan acara tidak jadi tercapai. Hal ini menyebabkan, semua rencana hanyalah basa basi belaka.

Itulah pentingnya implementasi dibandingkan rencana. Karena implementasi menghantarkan kita mencapai tujuan. Dan implementasi juga merupakan perpanjangan tangan dari rencana. Rencana sendiri tak mampu menggapai tujuan tanpa implementasi yang mendukung, terstruktur, dan jelas.

Namun, implementasi memerlukan dukungan seluruh pihak. Bayangkan dalam kasus di atas, satu pihak saja yang membatalkan saja bisa membatalkan tujuan bersama. Apalagi jika keduanya memutuskan untuk batal? Maka pertemuan mereka tidak akan terjadi, sehingga tujuan bersama tidak akan pernah tercapai.

Kalau konteksnya adalah perusahaan, maka tim kerja memerlukan support dari management, dan management memerlukan support dari bawahan. Bayangkan, apabila ada staff yang tidak menyepakati implementasi rencana tersebut. Maka semua tujuan yang dirumuskan manajemen akan mengalami sia-sia.

Sudahkah kita mencoba untuk melakukan implementasi rencana kita, agar tidak sekedar basa basi belaka?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *