Seni Menemukan Ketenangan di Tengah-tengah Kesibukan

Bayangkan teman-teman sedang berada di suatu hari yang sibuk. Mulai dari bangun pagi, mandi dan melakukan aktivitas harian seperti sarapan atau baca berita. Menjalani satu-persatu to-do-list kita. Menjalankan kesibukan komunitas dan organisasi. Menghadiri rapat demi rapat. Menghadiri berbagai lomba, kegiatan sosial, dan acara komunitas. Kemudian pulang ke rumah untuk tidur, dan beristirahat.

Kita mungkin bisa mengisi ember kehidupan kita dengan semua kesibukan. Isi terus, menerus. Hingga penuh dan mampet, tidak bisa diisi kembali. Mungkin kita bisa memanfaatkan sedikit mungkin waktu dengan menulis sajak, prosa, ataupun buku harian. Mungkin kita bisa mengajak ngobrol teman di café selama 1-2 jam.

Mungkin, hanya mungkin. Tapi bukan berarti kita bisa dan mau melakukannya, bukan?  Itulah dunia yang serba cepat, dan penuh hiruk pikuk.

Tapi apakah pernah kita memikirkan, bagaimana cara kita untuk berkomunikasi dengan diri sendiri, bagaimana cara kita agar terhubung dengan diri sendiri, dan bagaimana cara kita untuk tetap mengenal diri sendiri di kehidupan yang serba cepat dan padat kesibukan ini?

Inilah seni untuk menemukan ketenangan di dunia yang serba cepat dan penuh hiruk pikuk.

Luangkan waktu untuk beribadah

Teman-teman mungkin berpikiran, kalau ibadah hanyalah pelengkap dan mungkin hanya sebagian dari kehidupan kita yang besar. Namun, jangan lupa asal kita. Semua kehidupan bersumber pada satu titik: Yang Maha Kuasa. Semua kesibukan kita adalah anugerah, karena kita mendapatkannya dari Yang Maha Kuasa. Jangan lupa untuk menyempatkan waktu menyebut nama Tuhan dalam doa-doa kita.

Tidak usah menunggu masuk tempat ibadah. Di manapun, kapanpun. Jangan lupa untuk selalu berterima kasih, bersyukur kepada Tuhan atas segala anugerah dan nikmat yang boleh kita rasakan di hidup ini.

Cobalah untuk memikirkan kehidupan

Mungkin beberapa dari kita sudah terjebak dalam kehidupan itu sendiri. Di mana hidup tak lebih dari sekedar menjalankan rutinitas, menjalankan ritme, dan menjalankan to-do-list. Pernahkah teman-teman semua berpikir, “untuk apa aku melakukan ini” atau “setelah ini semua usai, apa yang mau aku lakukan”?

Ketika kita sempatkan waktu untuk merenung sejenak, saat itulah kita dapat memikirkan kehidupan kita. Dan di sanalah kita bisa mencari keinginan terdalam tentang kita.

Meditasi

Cobalah untuk bermeditasi. Cobalah untuk tetap terhubung dengan raga fisik kita terlebih dahulu, sebelum kita memasuki ranah kesadaran dan jiwa terdalam kita. Mulai dari memejamkan mata dan mengambil nafas teratur, mungkin 1-2 menit. Bisa di mana saja, bisa di toilet, ruang meeting, ruang ibadah, ataupun di taman.


Pada akhirnya, semua kesibukan kita harus mengarahkan kita pada suatu tujuan. Kita harus paham, esensi dari kehidupan itu sendiri alih-alih hanya menjadi pelaku, pelaksana, dan pengamat. Cobalah untuk mengarahkan kita pada tujuan-tujuan tersebut. Dengan demikian, kita bisa menjadi apapun yang kita inginkan, yang kita harapkan, dan tentu saja meraih satu demi satu mimpi-mimpi kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *