Pergi Pagi Pulang Pagi

Pergi pagi pulang pagi.
Bukan lagu tapi realita hidup ini

Menjadi engineer, lebih tepatnya insinyur suatu pabrik kimia adalah panggilan jiwa yang selama ini kujalani. Bukan sebatas keharusan atau gaji atau loyalitas, menjadi insinyur yang tak kenal waktu adalah pekerjaan yang mengharuskan untuk datang pagi dan pulang pagi lagi.

Tentu saja tidak setiap hari
Biasanya saat produk dikejar hari-ke-hari.

Selalu datang pagi

Saya adalah orang morning person. Saya beraktivitas sangat keras di pagi hari. Ini adalah ritme hidup saya. Saya suka datang pagi karena di pagi hari banyak aktivitas yang bisa saya kerjakan. Bukan cuma itu, saya juga lebih update dengan kondisi plant, jika saya datang pagi hari.

Hal ini tentu bertentangan bagi sebagian orang. Orang yang datang lebih siang, akan pulang lebih sore. Sebaliknya, saya menghindari pulang sore (apabila tidak ada panggilan jiwa khusus untuk mengerjakan tugas-tugas). Di sini saya menghindari pulang sore hari karena tentu ada hal yang saya lakukan seperti kursus, olahraga, ataupun mengembangkan diri. Hal tersebut hilang apabila saya mendapatkan panggilan jiwa untuk mengerjakan tugas utama pabrik.

Pulang dini hari

Saya sadari bahwa dalam pelaksanaannya, saya bersama manager dan orang-orang pilihan management. Mereka harus menjalankan tugas, siang dan malam. Tentu saja agar mereka bisa mencapai sasaran management pada waktunya dan sesuai point sasarannya.

Hal ini saya sadari melihat spirit orang-orang hebat: Pak Manager 1 dan General Manager saya. Mereka siap untuk pulang dini hari demi mengejar target pabrik dan melaporkannya pada management.

Pernah saya pulang jam 5 pagi, karena mengamati kinerja alat dan memulai proses di pabrik kimia. Saya takut fisik saya akan ngedrop, dan ternyata benar… saya drop di hari keempat saya bekerja (Kamis). Ini membuat saya harus beraktivitas dengan maksimal di hari-hari selanjutnya.

Saya sampai membuat surat izin karena badan saya drop dan saya jatuh sakit (tidak bisa bergerak).


Pergi pagi pulang pagi bagi saya bukan suatu keterpaksaan. Pergi pagi karena saya memang morning person, pulang pagi karena saya menghidupi semangat management. Ini membuat saya bisa lebih sigap dan siap dalam melihat tantangan dan peluang karir bagi saya dalam beberapa tahun ke depan, di dalam perusahaan ini.

Samurai setia untuk manajemen tercinta

Kembali terinspirasi salah satu serial TV Jepang di mana saya menghayati peranan samurai. Samurai yang selalu melindungi rajanya, yang tidak ingin rajanya tergores ataupun terkena panah musuh. Dan samurai yang maju di medan perang melawan musuh-musuh.
(Coba tebak serial TV apa yang saya maksud. Yang bisa nebak saya kasih hadiah hehehe…)

Akulah samurai itu.
Samurai setia untuk manajemen tercinta.

Inilah hidup sang-samurai. Untuk setia dan menunjukkan loyalitas. Kadang harus mengutamakan loyalitas daripada penolakan tugas yang tak masuk akal. Kadang-kadang harus membuat tugas-tugas terlaksana, tanpa adanya protes di awal.

Sangat berguna untuk kebaikan karir, namun agak struggling di mental.

Kami ada untuk manajemen meskipun permintaannya aneh-aneh

Meskipun terkadang permintaan tidak make sense, atau kurang rasional, proses harus tetap berjalan. Organisasi harus bisa berjalan dan roda perusahaan harus terus bergulir. Terkadang menjadi orang yang “iya iya” masih diperlukan di era sekarang, untuk menghindari konflik berkepanjangan.

Sesekali menolak, itu tidak apa-apa. Namun pastikan Anda tidak menolak di depan forum atau di depan banyak orang. Pastikan selalu mengetahui karakter orang yang Anda tolak perintahnya.

“Siap Pak” sebagai ciri utama samurai yang penurut dan loyal

Awal menerima tugas, tentu kita perlu mempertimbangkan, apakah tugas ini aman atau tidak. Sulit atau tidak, berbahaya atau tidak. Kecuali jika anda seorang yang politis maupun pleaser: pasti jawaban Anda adalah “siap pak” atau “ya pak”.

Tidak masalah jika kita nurut dan loyal dengan atasan. Toh kita juga mendapatkan kenyamanan dengan beberapa fasilitas: meeting dinner, tumpangan, ataupun nasi padang. Bukan cuma itu, kita juga mendapatkan perlindungan dan backingan dari management ketika terjadi suatu permasalahan.


Menjadi samurai yang baik, masih memiliki harga diri, setidaknya di mata manajemen. Inilah yang membuat harga diri kita naik, karena kita bisa loyal dan dianggap anak buah yang baik. Mereka akan lebih respect dan menyukai kita juga.

Dengan demikian, harapannya kita bisa punya jalan yang mulus dalam dunia perkariran ini 🙂 *

*(Syarat dan ketentuan berlaku)

Gelas Beaker adalah koentji

Menyiapkan gelas beaker di pabrik kimia adalah suatu keharusan. Untuk menganalisa apa yang sebenarnya terjadi di dalam suatu bejana, penting adanya menampung cairan proses yang sama persis dengan cairan di dalam bejana reaksi.

Di sinilah eksperimen pabrik skala laboratorium bisa berlangsung
Di sinilah juga kita bisa melihat dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

Cerita gelas beaker di Industri

Awalnya, saya mengira gelas beaker adalah wadah sampling yang proper. Selain ukurannya besar, gelas beaker juga dapat mengantisipasi spillage/tumpahan, apabila terjadi kebocoran dan abnormalitas.

Ternyata saya salah. Gelas beaker lebih powerful dari itu.

Sang manager meminta saya mengambil gelas beaker berisi 1/2 bagian Emulsi yang terdapat di tangki A.

Emulsi tersebut diberi air, diaduk 5 menit, dan didiamkan.
Saat itulah, saya bisa melihat hal yang selama ini tidak saya lihat.

Ada pergerakan partikel, yang mana fase minyak bisa bergerak naik dan fase air bergerak turun. Saya bisa melihat dengan jelas, fase air yang turun ke bawah dan fase minyak yang naik ke atas. Warna kuning terang dan oranye gelap membedakan lapisan antar fasa dua buah senyawa tersebut.

Sejak saat itu, saya menyadari peranan gelas beaker lebih dari sekedar wadah penampung, melainkan di sanalah saya bisa melihat “dunia dalam kaca”. Dunia yang saya maksud adalah dunia proses kimia.

Tertarik melakukan eksperimen di gelas beaker

Saya berkecimpung di dunia Industri kimia selama empat tahun ini. Sering dibuat penasaran dengan beberapa what ifs scenario.

Gimana kalo saya tambah asam x gram?
Gimana kalo saya tambah air y gram?
Gimana kalo saya tambah basa z gram?

Pertanyaan itu terus menerus menghantui, hingga akhirnya saya coba sendiri.

Percobaan-percobaan dilakukan, dan saya mengerjakannya secara parallel. Biasanya saya bereksperimen untuk satu fluida, saya buat empat variasi. Variasi ini saya buat supaya kesimpulan bisa ditarik dalam waktu cepat.

Akhirnya saya senang menjadi seorang saintis tanpa jaslab.
Saintis di lapangan.
Saintis yang selalu ingin tahu dan penasaran dengan skenario coba-cobaan ini.


Kisah ini tentu saja tidak berhenti di sini, melainkan kisah yang terus berlangsung. Karena air-minyak, adalah hal yang saya kenal baru di Industri kimia. Hal ini yang membuat pengetahuan dan pengalaman saya terhadap proses.. berkembang.

Apa saja yang harus disiapkan saat startup?

Apa yang perlu disiapkan saat startup?
Yang jelas bukan hanya gorengan atau kue bolu.
Melainkan suatu prosedur agar pabrik kalian tidak ngambek melulu.

Menjalankan startup pabrik, adalah hal yang berat sekaligus penting. Pasalnya saat-saat critical bagaimana proses berjalan adalah startup pabrik. Pihak-pihak seperti commissioning engineer, senior engineer, supervisor, dan operator harus terlibat secara aktif.

Agar kita bisa menjalankan startup dengan baik dan lancar, yuk kita simak apa saja yang harus disiapkan saat startup.

Startup Checklist

Ceklis startup / startup checklist adalah daftar aktivitas mulai dari pemeriksaan valve, vessel, pipa, pompa, sambungan kabel, instrumen, maupun program komputer untuk menjalankan pabrik. Semuanya harus diperiksa satu-persatu oleh operator, supervisor, dan engineers.

Perbedaannya, operator harus terlibat secara langsung karena mereka akan mengoperasikan dari lapangan. Engineer membantu secara teknis lapangan, dan supervisor mensupervisi jalannya startup di lapangan.

SOP / Standar Operasional Prosedur

Standar Operasional Prosedur perlu disiapkan. Bukan hanya slogan atau formalitas semata, SOP adalah suatu cara bagaimana pabrik dioperasikan. Menjalankan tanpa SOP sama saja berjalan tanpa tentu arah. Hal ini yang membuat terjadi accident / kecelakaan kerja, atau operability problems yang tidak diinginkan.

Pastikan untuk membuat SOP yang jelas, mudah dimengerti, dan dapat diisi oleh semua pihak.

Personnel Supporting saat startup berlangsung

Pastikan terdapat personnel supporting yang aktif bekerja di saat startup:

  • QC untuk melakukan pemeriksaan hasil produk jadi / prajadi selama jalannya startup
  • Maintenance untuk melakukan perbaikan segera ketika proses startup terhambat karena masalah operasional di lapangan
  • Utilitas untuk mensupport kondisi utilitas, apabila terjadi kekurangan atau masalah ke dalam plant area.

Menjalankan startup adalah hal yang rutin dijalankan, namun akan sangat berat ketika pertama kali dilakukan. Perlu pendalaman proses yang lebih oleh Engineer produksi dan oleh Supervisi. Hal ini dimaksudkan, agar prosedur jalannya kaderisasi untuk operator dan junior personnel bisa lebih lancar.

Penting agar supervisi dapat melakukan call-to-action kepada pihak-pihak terkait, sehingga pihak support bisa mendukung jalannya startup agar target organisasi bisa tercapai.

Material Management, strategi tidak kehilangan barang dan kelebihan penampung

Bayangkan pabrikmu memiliki 100 tangki dan 1000 unicube, untuk proses yang sederhana dan simple dan hanya memiliki puluhan produk. Apakah ini bisa disebut sebagai proses yang efisien? Material management adalah solusinya.

Material management / manajemen bahan, adalah cara agar dapat menyimpan, mengelola, memindahkan, dan menampung bahan baku, bahan pra-jadi, dan bahan jadi. Dengan demikian, kita tidak perlu takut barang kita tertukar atau hilang.

Peranan tangki dalam material management

Tangki-tangki proses adalah bejana utama yang memfasilitasi jalannya proses. Masalahnya, terdapat proses yang waktu jalannya bisa 1-2 hari. Ada yang 1 minggu, 1 bulan.

Untuk itu, penting untuk mengetahui waktu tunggu / lead time dari proses, sehingga inventory bisa diminimalisir.

Peranan tangki, adalah menampung semua material proses baik itu bahan baku, bahan jadi, bahan pra-jadi. Jangan sampai tangki-tangki proses yang diperlukan, menjadi penuh dan slow-moving. Jangan sampai kebutuhan utama proses tidak terlaksana hanya karena bak penampung penuh.

Unicube sebagai sarana alternatif penampung tangki

Unicube atau Intermediate Bulk Container adalah sarana untuk menampung bahan bahan yang

  • mengalami kegagalan produksi
  • tidak sesuai standar / spek
  • akan diolah kembali (termasuk limbah)

Bahan-bahan yang tidak layak masuk tangki, harus segera dikeluarkan dan ditindak-lanjuti. Ini berarti, semua bahan harus segera diputuskan, akan dikemanakan dan dilakukan apa.

Menyimpan bahan-bahan yang akan diolah akan lebih baik dikelola di IBC. Namun perlu diperhatikan, untuk proses yang harus segera dieksekusi, IBC hanya bisa menampung bahan yang siap diproses, bukan ke bahan yang masih menunggu proses selesai dalam 1-2 minggu.

Apabila semua proses yang sifatnya masih “menunggu” disimpan di IBC, maka barang-barang ini akan menumpuk, dan kita akan kewalahan mengolah bahan di IBC karena saking banyaknya.

Labelling dan Pendataan, sebagai kunci sukses material management

Agar menjadi tanggung jawab bersama, setiap kali bahan di-drain atau ditampung ke Unicube, penting untuk menyertakan label nama bahan, tanggal, dan proses yang berlangsung.

Tindakan lanjutannya adalah, mengelola semua bahan yang ditampung di IBC, ke dalam suatu daftar tindakan dan tenggat waktu. Ini dilakukan agar semua pihak (operator, supervisor, plant head) mengetahui dan menjadi tanggung jawab bersama, sehingga semua material yang tertampung dapat ditindaklanjuti, tidak didiamkan.

Manpower management, kunci sukses dalam membangun team kerja

Apabila suatu kesuksesan tim ingin diraih, maka manpower management adalah jawabannya. Ingin membentuk suatu tim yang sehat, yang kuat, dan tentunya bisa mencapai tujuan dalam waktu singkat. Maka filosofi “tongkat estafet” yang saling dioper antar-shift harus dibiasakan dan dijalankan.

Pabrik kimia beroperasi 24 jam sehari. Dalam waktu hidup manusia, terdapat setidaknya 8 jam istirahat (saya ga ngomong istirahat harus di rumah ya, bisa jadi 4 jam di pabrik, 4 jam di rumah 😁).

Untuk bisa mencapai tujuan bersama, ada satu strategi yang disebut Manpower Management. Strategi ini memberdayakan manpower suatu industri, sehingga bisa menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing demi mencapai tujuan bersama tim.

Misalkan ada proses yang berjalan 2 batch dalam seminggu (kapasitas 1 batch 8 ton). Maka proses ini termasuk proses yang berat. Sehingga membutuhkan supervisi di industri kimia tersebut. Dalam prakteknya, supervisi dapat dilakukan oleh Ketua Grup, tidak harus dengan supervisor atau asisten manager produksi.

Penting dan mendesaknya manpower management

Mengatur manpower / manpower management penting untuk mencapai target dalam waktu singkat. Masalahnya, tuntutan management mengharuskan adanya pencapaian dalam waktu kira-kira dua minggu atau satu bulan operasional.

Dalam prakteknya, satu orang inisiator atau kepala sudah cukup, dan sisa anggota mendukung target dan sasaran dari si pemilik proyek.

Supervisor bisa mengumpulkan data dan berkomunikasi antar-shift. Engineer mengajarkan prosedur kerja dan mengatur jalannya pergantian antar shift. Sementara project leader bisa mengolah data-data yang sudah diproses antar-shift tersebut.

Bagaimana jika tidak ada manpower management? Hal ini akan kacau. Satu personnel dapat bekerja 16-24 jam sehari. Bukankah hal ini amat sangat membuat gila?

Apabila jalannya proses hanya 1-2 kali, tentu tidak masalah.
Apabila proses berjalan selama sebulan? tentu masalah lain seperti kesehatan akan muncul.


Dalam upaya mencapai tujuan bersama, kita harus melibatkan SDM yang ada. Dengan demikian, kita tidak merasa berjalan sendiri dan target tidak sulit untuk dicapai. Sebaliknya, pencapaian mudah dilakukan karena ada bentuk kontribusi dari tim-tim terkait.

Agar badan tetap sehat dan pabrik tetap terawat

Hidup sehat adalah segalanya. Semua masalah hidup tidak akan ada apa-apanya dibanding tubuh yang tidak sehat. Ketika kita punya 1000 masalah, rasanya berbeda jika kita punya 1 masalah kesehatan dan mengganggu 1000 masalah tersebut.

True health is wealth.

Penting adanya menjaga sehat badan kita, seiring dengan menjaga pabrik agar terawat. Tidak sesulit merawat kondisi pabrik, menjaga kesehatan sama halnya dengan menjaga pabrik. Berikut adalah beberapa tips self care buat kamu, pekerja industri kimia.

#1. Pastikan makan sehat tepat waktu

Pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi tepat waktu. Jangan tunggu sampai larut malam, ataupun makan di sela-sela pekerjaan. Maksimalkan waktu istirahat siang (bagi shift siang) dan malam, dengan konsumsi makanan empat sehat kamu lima sempurna.

#2. Shift Malam dan Shift Siang, budayakan pola tidur di jam yang sama

Agar ritme sirkardian berjalan baik, pastikan untuk menjaga pola tidur. Jangan mengubah jam tidur bila tidak terpaksa. Bila perlu, pastikan memiliki power nap atau tidur siang yang cukup untuk menjaga kestabilan mental dan ritme sirkardian.

#3. Sempatkan untuk berolahraga dan budayakan pola hidup sehat jasmani dan rohani

Olahraga ringan seperti lari-lari kecil atau berjalan kaki jarak jauh, itu bisa membantu Anda. Pastikan agar kita tetap segar bugar, sehat jiwa raga, dan tentunya sehat mental. Olahraga itu disempatkan, bukan dicari-cari waktunya agar luang.

Jangan lupa untuk mencuci peralatan bekerja, membereskan kamar agar pakaian dan alat-alat tetap bersih dan rapi. Perbanyak ibadah dan kebutuhan iman. Dengan demikian kita bisa tetap sehat jasmani dan rohani.


Menjaga kondisi fisik juga merupakan salah satu bentuk Preventive Maintenance diri ini, agar tidak terjadi breakdown baik fisik maupun mental. Dengan demikian, kita tetap mengusahakan agar pabrik terawat dan tubuh tetap sehat selama bekerja.

File 1: Berhenti sendiri, atau diberhentikan?

Pertanyaan atau kebingungan?
Mengingat hal ini sangat-sangat kontradiksi. Antara proses yang berhenti sendiri atau diberhentikan secara sengaja.

Sudah 10 jam sejak peristiwa suatu alat berhenti sendiri, yang mana ini masih menjadi misteri sejak pabrik dioperasikan. Masalahnya tidak ada yang menghentikan proses tersebut. Namun proses ini benar-benar berhenti, sunyi, tak berputar lagi.

Apakah benar tidak ada yang membuat proses ini berhenti?

Benar, karena menurut kesaksian orang-orang. Tidak ada yang merasa menghentikan proses ini secara sengaja.

Bagaimana jika proses ini diberhentikan secara tidak disengaja?
Bagaimana mungkin ini terjadi?

Jawabannya mungkin saja. Karena ada yang disebut Safety Interlocks yang membuat pabrik berhenti secara otomatis apabila ada proses yang berjalan tidak dikehendaki.

Interlock apa yang diaktifkan? Apa yang memicu interlock tersebut?

Akhirnya kami melakukan pendataan interlocks…

Apa yang sebenarnya terjadi?

Ada satu valve yang ditutup secara manual. Valve ini ditutup secara sengaja, akibat terdapat abnormalitas proses (terjadi tingginya level cairan dalam tangki), karena salah satu personnel takut terjadi tumpahnya aliran.

Namun, kesengajaan proses ini terjadi karena ketidaktahuan SOP dan Interlocks tersedia. Saat valve ditutup secara sengaja, interlock menjadi aktif sehingga menonaktifkan keseluruhan proses.

Action selanjutnya adalah menjelaskan SOP kepada para operator sehingga tidak terjadi kekeliruan operasional.

Dengan demikian, kita tidak perlu mencari “siapa pelakunya”. Karena permasalahan utama bukan di siapa yang melakukan, tetapi sistem yang berjalan masih memiliki celah sehingga proses berhenti secara otomatis akibat interlock yang aktif.

File 2: Valve open tapi zero flow

Satu jam lebih di saat petang kami melihat bahwa valve open namun zero flow. Begitu kami pulang, kami terkaget-kaget karena satu tangki sudah habis mengalir dari lantai 4 ke lantai 1. Akhirnya terdapat aliran.

Aneh sekali, saat kami buka, kami sentuh, kami perhatikan, aliran tidak ada. Padahal sudah kami pastikan satu jalur ini tidak di-blind maupun mampet.

Begitu kami tinggal proses ini pulang ke rumah, ternyata satu tangki berisi empat ton sudah habis. Habis tak bersisa sedikitpun.

Saya baru kali ini menemukan kasus valve yang bekerja tidak sesuai dengan kenyataannya.
Open berarti buka.
Closed berarti tutup.

Saya telah mengecek dan memastikan benar-benar antara kesesuaian alat di lapangan dengan program komputer. 100% dipastikan sama. Namun alat ini kesannya berbeda. Apakah valve mengalami malfungsi? 🤔

Dugaan yang ada-ada saja. Jelas-jelas valve open tapi zero flow…

Saya yakin, valve sudah terbuka. Dan hanya valve ini saja ditemukan masalah. Hingga akhirnya saya penasaran dan membuka valve tersebut, sampai ke dalam-dalamnya.

Begitu saya melihat bagian mekanik valve, saya terbelalak karena menemukan bahwa ternyata… valve berada dalam kondisi open alias terbuka. Padahal indikator valve dan program komputer menunjukkan closed.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Apa yang sebenarnya terjadi?
Yang jelas, valve tersebut bukan sulap bukan sihir. Tidak mungkin valve bisa membalik / tertukar posisi ketika sudah dipasang.

Masalahnya, bagian mekanik valve sudah terbalik posisinya sejak semula, jauh sebelum bagian pneumatik on-off dipasang.

Bukan salah program, bukan salah pemasangan,
Valve sudah salah dipasang sejak awal, menyebabkan permasalahan baru terdeteksi setelah program dieksekusi.

Kasus menjadi selesai ketika valve posisinya disesuaikan dengan indikator. Open menjadi open, dan close menjadi close.

File 3: Tidak ngapa-ngapain tapi bocor sendiri

Unik sekali alat ini. Tidak disentuh, tidak dibuka, tidak ditutup, tidak diprogram. Dan bocor sendiri, keluar. Sebanyak 6 ton isi dari dalam, keluar dan membanjiri lantai ini.

Screw Press. Alat yang lebih berfungsi bagi industri sawit atau pengolahan biomassa padat yang mengandung sedikit air. Alat ini menjadi pusat keajaiban yang berguna sekaligus malapetakan bagi pabrik kimia ini.

Entah mengapa, alat ini terkesan misterius dan aneh.

***

Sore tadi, kami memuat 6 ton bahan baku biomassa dari atas reaktor. Kami melakukan loading dan 1 jam kemudian melakukan press dengan alat ini. Tiga puluh menit pertama, semua terkesan lancar-lancar jaya. Namun setelah tiga puluh menit alat ini berulah kembali.

Tidak ada produk yang keluar …

Kami melakukan troubleshoot dengan melakukan konfigurasi ulang alat: maju-mundur, geser, maju-mundur lagi. Hingga kami putuskan untuk mendiamkan alat tersebut.

Satu jam berlalu, terdapat tanda aliran mulai kencang kembali. Namun ternyata itu bukan kabar buruk. Sebanyak 6 ton kurang cairan tersebut tumpah… beserta dengan ampas-ampas biomassa yang kami press.

Mengapa terjadi bocor sendiri tanpa konfigurasi?

Awalnya kami menduga karena salah setting alat, atau kesalahan prosedur karena kami melakukan prosedur itu, lewat waktu istirahat. Yang berarti ada dua tim berbeda yang melakukan konfigurasi alat.

Ternyata, kami menemukan ada faktor “keenceran” lumpur (slurry) yang digunakan. Yakni apabila cairan yang dimasukkan lebih kaya cairan dibanding padatan, maka performa alat menjadi tidak maksimal. Adapun “perforated plates” dari alat, juga tersumbat oleh lumpur-lumpur berukuran tebal, yang membuat cairan menjadi keluar ke arah axial.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Kami mengetahui, perubahan rasio padatan: cairan signifikan terhadap performa cairan keluar alat press. Pada rasio tertentu, cairan yang sangat pekat tidak mampu keluar dengan lancar dari screw press. Namun cairan yang encer akan membuat performa alat tidak maksimal. Bukan hanya cairan yang keluar lewat ujung press, namun seluruh umpan juga ikut keluar yang menyebabkan seolah-olah terjadi bocor sendiri.

Kami langsung melakukan pengaturan rasio umpan, dan kasus resmi ditutup.