Pengalaman Makan Ayam Bumbu Pedas Buatan Ibu

Ayam bumbu pedas disebut atau disebut spicy chicken adalah ayam goreng yang telah diberi bumbu yang dimarinasi. Lezatnya bumbu pedas gurih yang berpadu dengan renyahnya daging ayam membuat lidah saya tergoda dan selalu ingin nambah lagi dan lagi. Saya teringat ketika ibu membuatkan saya bekal ayam bumbu pedas ini.

Pagi-pagi sekali ketika saya masih SMA ibu bangun membuatkan bekal. Membawa bekal adalah kebiasaan yang masih ada dari SD hingga SMA. Kala itu saya berangkat menggunakan motor.

Malam sebelumnya ibu saya memotong ayam dan merendamnya dalam bumbu pedas marinasi yang dimasukkan ke kulkas. Marinasi lebih disukai pada kondisi dingin karena kelarutan bumbu dalam suhu rendah sangatlah rendah sehingga bumbu mudah meresap pada ayam.

Pagi hari ketika bangun dari tidur ibu saya sudah memindahkan ayam ke luar kulkas dan siap untuk digoreng. Begitu saya selesai mandi, ibu tengah menggoreng ayam bumbu pedas ke minyak panas. Warna merah kecoklatan membuatnya semakin sedap, apalagi disertai aroma bumbu yang gurih dan menusuk hidung. Aroma sedap inilah yang membuat saya semakin ingin melahap ayam tersebut.

Sarapan pagi tiba, ayam yang masih mengeluarkan uap panas dimakan dengan nasi hangat. Saya makan dengan lahap dan berharap bisa menambah porsi. Ibu mengatakan kalau kurang masih ada ayamnya di dapur. Akhirnya saya makan lagi satu potong dada ayam bersama nasi.

Kenikmatan belum juga berakhir di sana, ayam bumbu pedas masih bisa dinikmati di istirahat pertama sekolah. Ayam bumbu pedas nampak dari kotak makan yang telah dibuka pada saat jam istirahat. Teman-teman yang ikut makan bersama-sama dengan saya penasaran dan ingin mencobanya. Saya memberikan secuil ayam yang saya sisihkan tersebut untuk teman-teman makan.

Walaupun masih dingin, itu sama sekali tidak mengurangi kenikmatan makan ayam bumbu pedas. Ayam masih bisa dinikmati bersama dengan nasi dan tentunya dengan porsi yang banyak pula. Saya dan teman-teman makan lahap dan gembira.

Hal yang berkesan dari pengalaman makan ayam bumbu pedas buatan ibu adalah, kelezatan bumbu ayam tidak hanya berhenti di permukaan ayam saja, namun juga meresap ke kedalaman daging ayam. Selain itu kulit yang biasanya tidak aku sukai menjadi 2x lipat lebih lezat karena konsentrat bumbunya semakin pekat di kulit ayam pedas. Maka dari itu dalam kondisi dinginpun ayam bumbu pedas buatan ibuku masih sangat lezat dan enak.

Bumbu ayam yang lezat masuk ke dalam daging, membuat saya ingin menambah lagi dan lagi. Inilah kelezatan ayam yang tak tergantikan dengan ayam masakan yang lain. Di mana rasa bumbunya masih bisa dirasakan ke kedalaman ayam.

Ibuku selalu mengatakan bahwa menu buatan Ibu akan selalu terkenang, bahkan ketika ibu sedang jauh dari saya. Saya selalu rindu ketika ibu membuatkan masakan seperti ini. Inilah alasan saya untuk pulang ke rumah meskipun saya sudah merantau dan jauh dari orangtua.

Kehidupan Pasca Resign

Beberapa teman masih menanyakan bagaimana rasanya menjalani kehidupan yang sekarang: pekerjaan, sosial, dan hobi. Ini dia jawaban lengkapnya.:

Tak berbohong. Hidup ini adalah hidup yang benar-benar aku idamkan dan aku sangat bahagia :).

Bahagia lahir dan batin, luar dan dalam.

Bahagia yang benar-benar bahagia meliputi aspek pekerjaan, hobi, dan hubungan sosial.

A. Pekerjaan

Kalau ditanya bagaimana pekerjaannya, secara job desc tidak terlalu berbeda dengan kantor lama. Tetapi secara suasana hati dan perasaan: wonderfully satisfying!
Everyday it’s a whole new world to explore!

Aku bisa bebas berekspresi dan mengutarakan pendapat sebagai Idea Generator. Think tanker, dan tentu saja Solution maker.

Secara reaksi kimia, sangat nano-nano karena melibatkan Benzene Ring yang tentunya kesukaan aku banget. Secara proses design juga banyak ragam unit operation, terutama karena kita bermain dalam tiga fasa (Gas, Solid, Liquid)

Senang bisa kerja sesuai passion di lingkungan yang sehat secara organisasi maupun budaya kerjanya. Di mana bisa tidur lelap, cukup, dan tidak merasa Senin pagi adalah teror dan mimpi buruk yang tidak berkesudahan.

Selalu ingin kembali ke kantor dan merasa sedih ketika harus pulang kantor. Biasanya aku datang pagi-pagi sekali untuk menghirup segarnya udara Cileungsi (dua bulan pertama) dan Baturraden (saat ini), dan pulang kala senja telah terbenam untuk menghindari kemacetan.

B. Hobi

Senang karena bisa nulis rutin dan konsisten tiap harinya (saat inipun saya masih menulis di depan layar ponsel saya ). Bisa menemukan dunia baru lewat tulis menulis, ikut Certified Impactful Writer, kursus SEO, dan kelas menulis lain.

Aku juga sedang merancang buku nih hehe. You will find out later 🙂

C. Sosial

Senang sekali karena bisa dekat dengan rekan bisnis, rekan diskusi, rekan belajar, keluarga, teman masa kecil, teman kuliah, dan dosenku 🙂

Bisa mengunjungi mereka satu-satu adalah anugerah terindah dalam hidupku. Apalagi tanpa takut jarak memisahkan karena ada kereta dan bus yang menghubungkan pulau Jawa tercinta.


Dalam konteks penyembuhan, kadang masa-masa tidak mengenakkan terus menghantui pikiran dan mengusik malam-malam. Kendati begitu, tanganku kugenggam erat pada waktu yang kumiliki saat itu.

Tuk mengusir gelapnya masa lalu dan kenangan suram tentunya membutuhkan satu keberanian.

Keberanian untuk menjadi pemegang kunci pintu masa depan gemilang yang tentunya adalah harapan semua orang.

Hanya satu senyuman yang kuberikan saat aku menutup hari, tentunya membuatku lebih nyaman. Aku percaya semua hal buruk yang kupikirkan tidaklah nyata.


Kamu pun juga bisa melakukannya,
Untuk hidup di hari ini dan menjadi seperti kata Ardhito Pramono dalam lagunya

“Mencoba menjadi bahagiamu sendiri”

Apakah kamu sudah bahagia dengan kehidupanmu yang sekarang? Atau kamu sedang mencari bahagia versi dirimu sendiri?

#30DWC #30DWCJilid39 #Day20

Kutipan Seorang Teman

Jika kehidupan adalah buku, maka perkataan orang-orang dalam hidupmu bisa jadi kutipan.

Jika kehidupan adalah lembaran buku, maka cerita orang-orang dalam hidupmu akan jadi kisah manis yang tak terlupakan.

Mengingat kembali beberapa saran, wejangan, dan pujian teman adalah cara untuk menghargai eksistensi mereka di dalam kehidupan. Bukan hanya membuat nama mereka terkenang dalam sejarah, kamu juga menempatkan mereka dalam posisi yang spesial di hatimu. Dengan demikian, kamu bisa memiliki buku kehidupan yang terdiri dari beberapa kisah klasik.

Kutipan itu tidak harus muncul dari orang-orang hebat, namun juga dari yang terdekat. Coba ingat kembali apa yang dikatakan teman-teman kamu saat kamu putus asa. Mereka yang menyemangatimu dan membuatmu berdiri di tempat ini, patut memiliki jasa.

Misalkan, ada kutipan seperti ini:

“Either you success or you learn, the best is yet to come”

Yang artinya

“Baik sukses ataupun belajar, bagian terbaik akan datang”

Atau kutipan saat kamu ingin mendekati lawan jenis:

“Tidak ada cinta yang salah, yang ada hanyalah keputusan yang salah”

Kamu tetap bisa terus dan terus mencintai, tanpa takut patah hati atau dilecehkan. Karena tidak ada cinta yang benar-benar salah.

Atau mungkin tentang perubahan yang terjadi pada orang-orang di sekelilingmu:

“Tiada yang abadi selain perubahan”

Kamu tetap bisa percaya bahwa perubahan itu ada dan tidak bisa dihindari. Sehingga kamu tidak bisa memaksa orang lain untuk tetap sama.

Contoh kutipan itu bisa kamu patri dalam benakmu, atau kamu tulis di buku catatan.

Dengan mencatat kutipan teman, kamu bisa mengingat mereka dan merasakan kehadiran mereka, meskipun mereka sedang tidak ada.

Kamu juga bisa membuat kumpulan kutipan kawan versi dirimu sendiri. Dengan begitu kamu bisa merasakan dampak terbesar dari lingkungan pergaulanmu dengan pertumbuhanmu. Kamu juga tetap ingat dengan bantuan moral mereka yang tidak bisa dikuantifikasi dengan harta benda.

Uniknya lagi, kamu bisa membagikan kutipan itu sebagai hadiah / motivasi untuk orang lain. Dan kamu juga bisa membuat kutipan versi dirimu sendiri. Dengan demikian, kamu dapat memberikan hadiah terindah kepada orang lain yang tidak ada di took manapun.

Sudahkah kamu bersyukur atas kehadiran teman-temanmu di dunia ini?

Sesimpel kamu menuliskan apa yang mereka katakan, maka kamu akan mensyukuri kehadiran mereka, bahkan ketika mereka tiada.

Self Help dan Self Development Tidak Akan Membantu Jika Kamu Melakukan Hal Ini

Banyak bacaan dan podcast seputar pengembangan diri yang beredar di media sosial dewasa ini. Bagi kamu yang terbiasa tumbuh di lingkungan yang suportif, serta peduli literasi pasti kamu menyadari bahwa informasi terkait pengembangan diri, Kesehatan mental, finansial, beredar di kalangan anak muda sampai orang dewasa dengan cepat.

Sayangnya, informasi yang beredar terlalu cepat serta menjadi pasaran ini sangat berbahaya. Dan membaca materi pengembangan diri untuk aspek personal yang terlalu intensif akan merugikan kamu sendiri.

Hah, kok bisa merugikan? Karena self help dan self dev tidak berguna jika kamu …

Menganggapnya sebagai ajang pamer

Serius, self-help dan self-dev books/podcast adalah podcast untuk membantu kamu dalam mengembangkan diri. Sehingga focus utamanya adalah diri kamu.

Lantas bagaimana jika self -dev dan self-help tersebut dilakukan atas dasar pamer / flexing? Tentunya itu berdampak bagi dirimu sendiri. Orang lain akan memandang kamu lebih baik, padahal kamu sendiri belum sepenuhnya baik. Bukankah itu menakutkan…

Sobat, yuk lebih jujur sama diri sendiri, apakah kita benar-benar membaca buku untuk mempraktekkannya, untuk kesenangan pribadi atau hanya untuk ajang pamer semata?

Selain menganggap ajang pamer, self-help dan self dev tidak akan berguna jika kamu…

Fokus pada input, tak mementingkan output

Jika kamu membaca buku tentang manajemen keuangan, pernahkah kamu melihat efeknya terhadap keuangan kamu?

Jika kamu membaca buku tentang mental health, pernahkah kamu memeriksa diri kamu apakah sudah baik ke diri sendiri?

Terus-menerus memasukkan ilmu pengetahuan tanpa membuatnya bermanfaat akan merugikan kamu. Pasalnya, kamu menghabiskan waktu untuk membaca hal-hal tersebut namun tidak mementingkan bagaimana cara untuk menerapkannya. Hal ini baik apabila kamu terus berusaha perlahan dalam menerapkannya, tetapi apabila kamu terus membaca buku-demi-buku dan lupa ke tahap aplikasinya, lantas apakah fungsi dari pengembangan diri seutuhnya?

Menjadi pribadi yang baik itu sulit. Tetapi menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kemarin, tentu bisa kamu wujudkan. Yang perlu kamu perjuangkan adalah konsistensi dari ilmu dan pengalaman kamu.

Sudah menerapkan untuk diri sendiri juga masih belum cukup jika kamu …

Masih menghakimi orang lain

Lho iya dong?

Kenapa? Karena dengan menghakimi orang lain, kita akan menganggap diri sendiri lebih baik daripada orang lain. Dengan begitu kita sudah berlaku sombong.

Apakah itu sikap baik kita sebagai pembaca? Apakah kita sudah benar-benar berkelakuan baik? Jangan lupa untuk tetap berfokus ke diri sendiri dan tidak membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Kunci self development adalah transformasi diri sendiri, bukan ajang untuk menghakimi apalagi komparasi.

katadamar.com

Pertanyaan besar ke diri kita harus kita tanyakan.

Aku membaca buku ini untuk siapa? Untuk diriku atau untuk orang lain.

Karena sikap yang tepat perlu dibangun sebagai pembaca intelektual dan Budiman. Dengan begitu, ilmu apapun bisa kamu gunakan sebaik-baiknya dan memuliakan nama Allah lebih besar lagi.

Jadi, sudah tahu kan self-development dan self-help adalah ilmu yang bermanfaat bila sikap kita sudah tepat? Yuk kita sadari diri kita masing-masing, bagian mana yang perlu dibenahi.

Pengelolaan Waktu dengan Jalan Menulis

Hai kamu, merasa waktu sehari 24 jam sangatlah kurang? Mungkin kemampuan mengelola waktu kamu harus ditingkatkan kembali.

Pengelolaan waktu atau time management adalah suatu kemampuan diri. Tidak hanya dibutuhkan saat kamu menjadi pemimpin, kamu juga membutuhkannya sebagai pribadi kamu seutuhnya. Mengelola waktu adalah kebiasaan, tetapi dapat diasah dan dibuat menyenangkan dengan cara menulis.

Berikut adalah tips mengelola waktu versi caraku. Simak baik-baik ya sobat 🙂

Siapkan Jam

Jam adalah alat penunjuk waktu. Jam yang digunakan bisa apa saja. Jam dinding, jam tangan, jam HP. Jangan hanya karena tidak memiliki jam tangan mewah kamu tidak bisa mengelola waktu. Jam membuat kamu lebih disiplin dan sadar waktu.

Dengan melihat jam secara berkala, kamu tidak memikirkan berapa menit suatu acara membosankan akan selesai

Melihat waktu saja tidak akan membuatmu sadar waktu dan dengan melihat waktu saja tidak akan membuat kamu menyelesaikan apa-apa

Bukan masalah berapa lama lagi waktunya selesai, tetapi masalah dengan waktu sekian menit, apa yang bisa aku lakukan?

Siapkan Buku

Apabila kamu memiliki buku, siapkan buku tersebut. Tidak hanya buku fisik, kamu juga bisa menggunakan Google Keep, Evernote, atau aplikasi pencatat yang lain.

Buku ini dapat membantumu menulis pekerjaan yang belum diselesaikan. Maka tulislah dari awal hari apa-apa saja yang kamu butuhkan untuk melewati hari ini. Sehingga kamu sadar dan paham, apa sih yang ingin kamu lakukan.

Setelah itu, kamu bisa menuliskan waktu-waktu yang kamu akan tentukan sebagai event besar. Dengan demikian, kamu dapat menuliskan jadwalmu dan membuka jadwalmu secara berkala.

Buku ini adalah pegangan kemanapun kamu pergi. Dengan buku, kamu bisa lebih up-to-date terhadap jadwal kamu, apa yang belum kamu selesaikan, dan apa yang sedang kamu kerjakan. Kamu akan lebih sadar waktu dan sadar pekerjaan.

Siapkan Diri

Siapkan diri, berarti tidak melakukan penundaan. Sadari dan akui, bahwa waktu kamu terbatas. Ingat, 24 jam sehari.

Dengan menyiapkan diri kamu, kamu sadari jam dan buku adalah media pencatatan waktu dan keefektifan waktu kamu. Tinggal penerapan saja di kehidupan. Dengan demikian kamu akan terhindar dari yang namanya kemalasan.

Kamu dapat memanfaatkan waktu lebih baik lagi apabila kamu gagal dalam memanfaatkan waktu satu hari itu. Selalu ingat untuk melakukan improvisasi hari demi hari.

Dengan demikian, kamu akan menjadi pribadi yang semakin baik.


Nah, sekarang kamu tahu kan bagaimana cara mengelola waktu dengan cara menulis? Kamu bisa produktif sepanjang hari, dan mengimprove diri hari demi hari.

Selamat mencoba 🙂

Memaknai Pertemuan dalam Bentuk Tulisan

Siapa di antara kamu senang jadi notulis kalau rapat? 🙂

Suatu pertemuan penting yang diadakan tentu memiliki arti. Entah bagi kemajuan tim / organisasi kamu, atau kelancaran proyek kecil, sedang, dan besar. Yang jelas, pertemuan tersebut harus memiliki arah dan nilai bagi organisasi kamu. Untuk memaksimalkan progres sudah berjalan atau belum, maka dari itu dibuatlah notulensi.

Membuat notulensi berarti membuat suatu pertemuan terdokumentasi dalam bentuk tulisan. Dalam hal ini, kata sepakat haruslah tercapai dan buktinya jelas. Apabila tidak ditulis dengan jelas, anggota pertemuan akan mempertanyakan terkait keputusan sehingga muncullah miskomunikasi di kemudian hari.

Kamu bisa menghindari miskomunikasi ini dengan memaksimalkan perananmu dalam rapat. Misal, membuat notulensi tanpa disuruh. Atau memperjelas bagian-bagian tertentu yang rawan miskomunikasi. Atau mungkin membuat referensi pembanding atau memaparkan fakta yang belum terungkap. Banyak bukan?

Dengan kegiatan tulis-menulis, kamu bisa lebih memaknai suatu pertemuan. Entah secara langsung atau tidak langsung, kamu tetap bisa terlibat dalam forum dengan menulis.

Jalannya forum sangat ditentukan oleh keterlibatanmu dalam rapat. Iya kamu, yang lagi membaca teks ini. Bukan yang lain, bukan bos kamu. Kamu sendiri dapat menjadi pemimpin dalam forum berjalan. Entah sebagai notulis, atau sebagai penyampai fakta. Kamu bisa mendengarkan secara aktif.

Ada satu syarat agar kamu bisa memaksimalkan keterlibatanmu dalam forum. Mau tahu nggak? Hehe

Syaratnya adalah, kamu harus berada di ruang rapat saat itu dan di tempat itu juga. Jangan sampai badan kamu di ruang rapat tetapi jiwa kamu melayang-layang. Hal ini penting karena kamu harus berkonsentrasi secara penuh, apabila kamu ingin terlibat.

Dengan demikian, kamu akan lebih sadar diri, sadar situasi, dan sadar peranan. Sadar peranan membuat kamu berharga, dan kamu percaya bahwa kamu lebih dari apa yang orang lain pikirkan.

Memaknai pertemuan dengan membuat tulisan, berarti memaknai saat ini. Kamu tidak hanya hidup, kamu juga menghargai kehidupan.

Menjadi notulis tak selamanya menjemukan. Faktanya, aku sendiri membuat tulisan-tulisan rapat tanpa ada yang menggerakkan dan mengunggahnya di Google Drive :). Bayangkan jika kamu yang melakukannya. Bukan hanya atasan kamu yang merasa kehadiranmu dibutuhkan, anggota lain pun juga begitu.

Jadi, yakinkah kamu bahwa membuat tulisan berarti memaknai sebuah pertemuan? 🙂

Jangan Membuat Tulisan Bila Hanya Demi Cuan

Lho memangnya tidak boleh?

Eits! Santai, tenang dulu… Postingan ini bukan menjadi sarana untuk mengucilkan diri kamu yang tengah berjuang untuk mendapat rupiah dari menulis. Tulisan ini ditujuan untukmu, yang mungkin belum melihat sisi lain dari membuat tulisan. Semoga kamu tidak memandang secara kabur hakikat seorang penulis yaitu BERKARYA!


Tulisan zaman sekarang tidak lekang dari pengaruh uang. Pastinya topik apa aja bisa diduitin di zaman sekarang ini. Apapun yang kamu butuhkan, pasti bisa dipenuhi dengan cara menulis.

Menulis di platform apa saja berpotensi untuk mendapatkan uang. Di Instagram misalkan, kamu bisa dapat cuan dengan mempromosikan produk yang kamu unggah dan ceritakan lewat caption. Di Wattpad, kamu bisa cuan dari wattpad coins dan jumlah pembaca. Di website, kamu bisa dapat cuan dengan memenangkan lomba ataupun dari iklan (Ads). Dengan fakta ini, kamu bisa mendapatkan uang dengan membuat topik apapun.

Bukan cuma itu, kamu bisa juga menciptakan buku/ebook/karya untuk dijual. Dengan begitu, kamu bisa mulai pelan-pelan menghidupi dirimu sambil membuat tulisan.

Memang menulis demi mendapatkan cuan adalah cara untuk bisa membuat kamu hidup tenang dan bahagia. Tetapi jangan lupa, bahwa cuan bukan selama-lamanya tujuan akhir. Cuan itu sarana, sehingga kamu semangat untuk berkarya.

Kalau cuan kamu jadikan sebagai tujuan akhir, kamu akan stress. Karena jika kamu tidak cuan, kamu tentu akan malas menulis dan jatuhnya kamu akan meredup lalu berhenti

Lain halnya kalau kamu menulis atas dasar passion, atas dasar ingin memberi manfaat. Atas dasar ingin membagikan pengetahuan. Pastinya, cuan mengikutimu di belakang. Nah, kalau begitu apa hal yang ingin kamu dapatkan dengan membuat tulisan?

Membuat tulisan itu berarti berkarya. Apabila orang lain belum menganggap karyamu yang terbaik, setidaknya itu adalah karya darimu. Kamulah yang memperjuangkan karya itu hingga dipublikasikan.

Jadi, sudahkah kamu menetapkan tujuan menulismu selain hanya mendapatkan cuan?

Pentingnya Jurnal Keuangan Harian di Buku Catatan

Pencatatan keuangan benar-benar bermanfaat. Kamu bukan cuma bisa melihat arus kas kamu, kamu juga bisa melakukan kontrol diri. Bayangkan apabila kamu menghabiskan uang Rp 200.000,- untuk makan sehari, padahal biasanya kamu hanya perlu Rp 50.000,-. Oleh karena itu penting untuk punya jurnal keuangan harian di buku catatan.

Jurnal Keuangan adalah elemen penting dari pengelolaan keuangan kamu. Kamu tetap bisa update dengan transaksi keuangan kamu dari hari-ke-hari. Bukan cuma itu, kamu bisa melakukan rekapitulasi keuangan mingguan, bulanan, tahunan. Dengan demikian kamu bisa melakukan pembuatan anggaran pribadi kamu

Memang pentingnya apa sih? Yuk simak baik-baik!

Tidak Impulsif

Membeli banyak barang dalam satu hari, minggu, bulan dapat berdampak besar. Bukan hanya itu, bisa jadi barang-barang yang kamu beli tidak benar-benar kamu butuhkan. Jangan-jangan rumahmu nanti akan berisi penuh dengan barang yang sebenarnya tidak kamu perlukan?

Nah, makanya kamu harus banget bikin budgeting pengeluaran agar kamu tidak menghambur-hamburkan uang dan hidup secara efisien. Dengan begitu, kamu akan menghindari impulsive buying atau belanja secara impulsif.

Bedakan needs dengan wants. Beli barang yang benar-benar kamu butuhkan

Tujuan Keuangan Lebih Mudah dicapai

Dengan rutin melakukan pencatatan jurnal keuangan harian di buku catatan, dan melakukan rekapitulasi kamu dapat membuat perkiraan, sebenarnya berapa rupiah yang kamu keluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidupmu.

Dengan demikian, kamu bisa membuat pengelolaan keuangan lebih tertata. Kamu akan mengetahui berapa rupiah yang harus kamu sisihkan, untuk dana darurat, untuk tabungan, dan investasi.

Lebih Sadar akan pengeluaran pribadi

Berkembangnya teknologi yang ada saat ini, membuat kamu lebih cepat memutar uang. Bukan berarti uangnya kamu putar-putar yah, hehehe…

Kamu bisa lebih cepat mengeluarkan uang dengan adanya fitur cashless seperti e-money, Gopay, DANA, OVO, dan bahkan kartu debit / m-banking.

Apalagi, kamu bisa berhutang secara cepat. Bukan hanya dengan kartu kredit, kamu bisa berhutang dengan Paylater, pinjaman online, atau aplikasi peminjaman uang lainnya.

Bila dibiasakan, hal ini tidak baik. Kamu tidak hanya kehilangan uang lebih banyak, kamu juga tidak memiliki uang kas yang ril. Hasilnya? Kamu jadi sulit untuk menabung dan mencapai tujuan keuangan kamu.

Maka dari itu, memiliki jurnal keuangan harian di buku catatan dapat menghindari kamu dari pola hidup yang konsumtif. Kamu dapat menahan diri setiap kali kamu ingin mengeluarkan uang dalam jumlah banyak.


Nah, kamu sadar ‘kan, pentingnya punya jurnal keuangan harian di buku catatan?

Membuat pencatatan keuangan tidak susah, karena banyak aplikasi pembantu yang melimpah. Aplikasi ini bisa kamu dapatkan di Google Playstore seperti Money Manager, Finku, BukuKas, dan yang lainnya.

Atau, kamu bisa melakukannya secara konvensional dengan membawa catatan kecil untuk mencatat transaksi harian. Catatan kamu bisa kamu simpan dalam bentuk fisik, ataupun bentuk digital dengan media Google Keep.

Dengan membuat jurnal keuangan pribadi, kamu bisa menciptakan pola pengeluaran yang sehat. Dan dompet kamu akan terbebas dari risiko Kanker alias kantong kering.

Jadi, sudah mencatat pengeluaran kamu hari ini belum? 🙂

Nulis Sambil Bahas Bisnis

Siapa bilang cari ide bisnis itu susah? Zaman sekarang, apa-apa bisa jadi uang. Berpikiran realistis, apapun bisa jadi bisnis!

Di dunia yang serba cepat ini, kamu dapat mengenali banyak bidang-bidang profesi yang muncul. Terutama saat pandemi ini di mana kamu dapat merasakan kenyamanan bekerja secara remote atau Work From Anywhere.  Wow!

Sebagai penulis, kamu harus update dengan perkembangan zaman. Kamu harus tahu bahwa dunia tulis-menulis tidak bisa dipisahkan dari dunia bisnis. Bukan hanya sebagai karyawan dari perusahaan, kamu juga bisa mendirikan usaha kamu sendiri dengan jalan menulis. Dengan begitu kamu bisa tetep cuan dari nulis.

Ingin tahu gimana prospek nulis bisa berdampak bagi finansial kamu? Yuk ikuti tulisan aku di bawah ini. Cekidot!

Daya Jual Sebuah Tulisan

Sebuah tulisan yang memikat pembaca, menjadi daya tarik, dan menciptakan transaksi suatu produk adalah tulisan yang menjual. Dengan demikian, kamu bisa menciptakan peluang kerjasama denga pelanggan dan dengan perusahaan dari membuat tulisan. Bukan hanya itu, orang lain bisa mengetahui tulisan kamu dengan melihat portofolio tulisan digital kamu.

Maka tidak heran kalau perusahaan mau menyewa jasa seseorang yang membantu memasarkan produk mereka. Mereka bisa bekerja secara freelance ataupun terikat. Mereka inilah yang disebut copywriter dan content writer. Tulisan mereka akan berdampak bagi penjualan produk perusahaan.

Bukan hanya itu, tulisan yang enak dibaca dan mudah dipahami bisa menjadi sebuah buku. Buku dapat dijual kepada pembaca yang sesuai. Buku dapat menjadi sebuah prospek finansial yang memberikan passive income.

Personal Branding

Bukan cuma tulisan yang berdaya jual, tulisan juga bisa membentuk personal branding kamu di internet. Kamu tidak hanya mendapatkan kepercayaan dan pengakuan oleh orang-orang, namun juga mendapat ciri khas yang selalu terkenang bagi banyak orang.

Apabila kamu adalah penulis fiksi, kamu dapat menjadi tenar karena karya-karyamu menghibur dan memberi warna bagi banyak orang. Kamu dapat melahirkan tokoh fiksi yang tentunya selalu dicintai dan diingat banyak orang.

Apabila kamu adalah penulis nonfiksi, kamu dapat menjadi tenar karena kamu sukses menjadi manfaat banyak orang dengan nilai-nilai kehidupan yang kamu bagikan. Kamu juga bisa membagikan pancaran aura positif kepada mereka dengan sisi kehidupan yang kamu amati.

Kamu tetap bisa berkarya dalam bentuk yang lain, misalkan menjadi selebgram ataupun menjadi YouTube content creator. Orang-orang akan lebih mengenalmu lewat tulisan-tulisan kamu. Dengan demikian, kamu tetap bisa mendapatkan penghasilan lewat personal branding yang kamu bentuk.

Elemen Bisnis Yang Tak Terpisahkan

Sang penulis bisa hidup berdampingan dengan jalannya sebuah bisnis. Tulisan adalah jantung dari dunia digital marketing. Tanpa adanya tulisan, konten tidak akan ada. Oleh karena itu, bentuk tulisan apapun bisa menjadi konten yang dapat mengenalkan brand image perusahaan tempat kamu bekerja di internet. Bukan cuma itu, tulisan yang baik akan memancing pembaca untuk melakukan transaksi dan tentunya menggerakkan roda bisnis karena penjualan perusahaan bisa lebih meningkat.

Apabila kamu adalah pemilik bisnis pribadi / keluarga /  perkumpulan temanmu, kamu juga bisa menjadi seorang copywriter dan content writer bagi bisnis kamu sendiri. Bukan hanya mengembangkan perusahaan kamu, kamu juga bisa berdampak dengan peranan kamu sebagai penulis, tanpa harus melamar atau mendaftar sebagai content writer di perusahaan kamu.


Nah, sekarang kamu tahu ‘kan kalau nulis itu tak terpisahkan dari bisnis?

Baik menjalankan bisnis orang lain ataupun sebagai pemilik bisnis pribadi/keluarga, kamu tetap bisa berpengaruh besar lewat tulisan kamu. Kamu juga bisa bergerak mandiri tanpa adanya ikatan, dengan mengikuti proyek freelance dan menerbitkan e-book atau buku sendiri. Dengan demikian, kamu bisa menghasilkan keuntungan lewat tulisanmu yang berdaya jual.

Semangat mengembangkan diri, mengembangkan dompet, dan mengembangkan kemampuan dengan tulisan pribadi! 😊

Tulisan dan Manajemen Keuangan

Berniat nabung, malah uangnya gak ketampung. Berniat hemat, malah melarat. Ingin kaya, tapi kesulitan mengatur biaya.

Siapa di sini yang relate hayo?

Enggak apa-apa, jika kamu menyadarinya sekarang artinya belum terlambat menyadari hal ini. Maka yuk kita belajar manajemen keuangan dengan cara membuat tulisan. Lho, memang apa sih manfaatnya?

Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas

Memiliki tujuan keuangan berarti memiliki masa depan yang kamu inginkan. Apakah kamu mau hidup sederhana, mewah, atau berkecukupan? Kamu bisa memilih dan menetapkan tujuan keuangan kamu apa saja. Untuk menikah? Beli rumah? Beli Mobil?

Kamu dapat menuliskannya seperti ini:

“Saya akan membeli rumah seharga 1 Milyar dalam 5 tahun ke depan. Uang yang terkumpul saat ini sebesar … “

Kamu bisa mencatat berapa poin secara terpisah. Ditambah lagi, kamu bisa menuliskannya di sticky notes fisik, sticky notes PC, dan notes catatan kamu. Kamu bisa melaporkan berapa nominal yang terkumpul dan apakah sudah mencapai Goal/ Tujuan keuangan atau belum.

Dengan begitu kamu dapat membuat self-reminder buat diri kamu sendiri. Tidak hanya mengingatkan kamu bahwa kamu punya tujuan keuangan, tetapi kamu juga dapat memantau progressmu secara berkala. Ini juga menjadi motivasi agar kamu dapat lebih disiplin mengelola uang.

Lebih Konsisten

Knowledge is power, consistency is the key.

Kamu akan lebih konsisten dalam mengelola keuangan kamu. Bukan hanya sekali-dua kali. Tapi kamu akan membiasakan mencatat hal-hal yang kamu lakukan dalam jurnal keuangan kamu. Kamu juga bisa menuliskan kendala dalam menyimpan uang / nabung, investasi, maupun mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Misalkan aku mencatat berapa banyak pengeluaranku berupa makanan, kelas online, maupun biaya buku. Aku akan mengetahui apakah aku sudah efektif mengelola uang atau belum dari sana. Dengan begitu aku akan lebih menghargai uang karena aku memantau pengeluaranku.

Selain itu, aku juga bisa mencatat siapa saja orang yang kupinjami uang atau kuhutangi (yang seharusnya tidak boleh ada). Aku harus disiplin untuk meminta orang yang meminjam mengembalikan ataupun tidak membuat hutang sama sekali, meskipun itu dengan teman yang sudah dekat dan terbiasa.

Cara pencatatan nya misal seperti ini:

“Total Hutang : … “

Total Piutang: …

Pengeluaran Harian: …”

Banyak format yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa menuliskannya di diary/jurnal, di aplikasi pencatatan keuangan, atau di notes online/digital kamu sendiri.

Lebih Membuatmu Sadar Diri Sendiri

Banyak aplikasi pencatatan keuangan modern berbasis aplikasi Smartphone Android saat ini. Tetapi aku pribadi masih menyukai jalan jurnaling sebagai media perantara pencatatan keuangan, sebelum aku memindahkannya. Kenapa?

Sadar atau tidak, pencatatan keuangan tanpa adanya evaluasi sama saja. Kamu bisa mencatat pengeluaran kamu tetapi kamu belum tentu mengingatnya. Bisa jadi kamu tidak sadar melakukannya.

Sudahkah kamu melakukan investasi untuk dirimu sendiri? Minimal leher ke atas alias kepala. Apakah kamu sudah menyadari bahwa seluruh tubuhmu adalah anugerah dari Allah?

Aku sendiri terkadang menulis sambil mengamati, pengeluaran terbesarku untuk apa. Terkadang aku boros di gadget, terkadang aku boros di self-dev dengan buku-buku dan kelas online, dan terkadang aku boros di makanan. Sebenarnya tidak masalah mau boros di aspek manapun. Asalkan kita bertanggungjawab dengan apa yang kita keluarkan.

Karena mencari uang adalah hal yang susah, maka kamu harus bisa bertanggungjawab dalam setiap rupiah yang kamu keluarkan. Apakah kamu sudah menghargai makanan yang kamu beli, tanpa membuangnya? Apakah kamu sudah membaca semua buku yang kamu beli, mengikuti semua kelas online tanpa diskip-skip? Apakah kamu memakai gadget yang kamu punya atau sekedar gengsi semata?

Kamulah yang bisa menentukan, sebenarnya apa yang kamu butuhkan dalam hidupmu. Dengan demikian, kamu tidak akan sia-sia dalam mengeluarkan uang. Maka jalan yang dapat dilakukan adalah menulis. Bagaimana bisa?

Aku menggabungkan teknik journaling ini dengan manajemen keuangan. Caranya sederhana saja. Misalkan seperti ini:

Bulan ini, pengeluaran terbesar saya adalah di self development. Saya mengeluarkan uang sebesar Rp 2.000.000,- untuk kelas-kelas online yang saya ikuti karena saya ingin belajar banyak hal seperti Digital Marketing dan Content Writing Padahal saya belum mengikuti kelasnya sama sekali. Yang sebenarnya saya perlukan adalah kelas Copywriting seharga Rp 300.000,-. Saya berjanji untuk mengalokasikan dana lebih bijak dalam self-development, dengan mengambil kelas yang pasti bisa saya selesaikan.

Tidak ada lagi yang bisa menyadarkanmu selain dirimu sendiri.


Nah, itu tadi adalah manfaat manajemen keuangan lewat tulisan sekaligus cara menerapkannya. Dengan begitu, kamu akan lebih bijak mengelola uang, sekaligus mempelajari pola-pola kamu dalam menggunakan uang.

Buat kamu yang masih berusaha mengelola uang, aku ucapkan selamat berjuang dan berusaha yah :). Aku akan mengakhiri tulisan ini dengan sebuah quotes

Impian itu tidak lahir dalam satu-atau-dua malam. Impian lahir dari kerja keras, konsistensi, kesadaran, dan komitmen yang dibangun selama berhari-hari, berbulan-bulan, dan bertahun-tahun.

Selamat berproses! 🙂

#30DWC #30DWCJilid39 #Day6