Commissioning Dari Konstruksi Hingga Operasi

Commissioning apaan sih?

Commissioning: diambil dari kata dasar bahasa inggris: Commission yang artinya adalah menjalankan aktivitas pra-produksi dari suatu pabrik kimia.

Selesai masa konstruksi dan sebelum pabrik beroperasi start-up, pabrik harus melalui proses commissioning. Masa ini adalah masa di mana semua peralatan dites, baik secara fungsinya maupun ketahanan nya terhadap air, dan udara.

Penjelasan yang kaku, mari kita bahas secara praktis di lapangan.

Commissioning, adalah masa masa yang paling menyebalkan sekaligus paling memberikan ilmu. Masa ini adalah masa di mana pabrik banyak mengalami masalah, terdapat hal-hal yang di luar dugaan, dan hal yang tidak pernah kita rencanakan.

Kali ini aku akan menceritakan apa saja yang diperlukan saat commissioning dan mengapa hal tersebut sangat diperlukan

Kenapa sih perlu banget commissioning?

Karena, commissioning berguna untuk menentukan cara terbaik untuk mencapai target produksi yang diharapkan baik secara Rendemen maupun Lead time. Sehingga ketika pabrik sudah “lepas landas” dalam hal ini, proses sudah diberikan kepada Shift Supervisor dan operator, pabrik bisa berjalan dengan normal, lancar, dan tentunya mencapai target yang diharapkan

Bahasa gampangnya, commissioning memberikan peta masalah dan solusi secara utuh kepada personel yang mengoperasikannya.

Bayangkan, kalau kamu punya pabrik baru, dan langsung dioperasikan oleh personnel produksi tanpa pengalaman, tanpa pengetahuan, dan tanpa dasar serta Engineering Judgement yang tepat. Pasti operator yang melaksanakan akan kebingungan, tidak memiliki dasar, dan yang paling parah ketika terjadi masalah… tidak ada yang bisa memberikan petunjuk penyelesaian.

Tahapan melakukan commissioning

Habis mengetahui pentingnya melakukan commisisoning, selanjutnya kita perlu mengenali cara-cara / langkah tahapan untuk melakukan commissioning.

Instalasi Peralatan utama, instrument pendukung, dan aksesori peralatan

Ketika kita membeli peralatan, kita bisa mendapatkan satu buah alat utama (misalkan tangki penyimpanan, menara distilasi, atau reaktor), atau satu set peralatan utama lengkap dengan aksesorinya (pipa, valve, dan instrument di dalamnya).

Untuk memastikan apakah peralatan tersebut sudah sesuai atau belum, milikilah P and ID dari proses yang akan dijalankan. Dari sana buatlah daftar yang sistematis mengenai seluruh:

  • Nozzle dan jalur yang tersambung pada peralatan ini!
  • Valve (Manual dan Pneumatic / Control valve) yang digunakan pada peralatan ini
  • Instrument yang digunakan pada peralatan ini
  • Aksesori atau kebutuhan khusus yang dimiliki alat ini (Coil, Jacket, Strainer, Flexible pipe, Isolator)

Setelah semua list didaftar, saatnya melakukan pengecekan di lapangan berdasar daftar yang dibuat. Apabila sudah terpasang, daftar tersebut bisa diceklis, dan apabila belum daftar tersebut bisa dituliskan: mengapa belum dipasang / tidak jadi dipasang.

Pada saat ini, penting bagi Commissioning Engineer untuk dapat berkoordinasi dengan baik ke tim MEP (Mechanical, Electrical and Plumbing) dan installasi, serta kepada Project Engineer yang menggambar P and ID. Dalam pelaksanaannya, akan ada banyak perubahan dan revisi, sehingga penting banget biar kita bisa menjadi pihak yang menengahi semuanya, dan memberikan alternatif solusi terbaik.

Masa instalasi ini juga tergantung Waktu dan Biaya, sehingga penting adanya mengkonsultasikan semua biaya kepada Project Manager / Engineer, sehingga semua proses Commissioning tetap on budget dan on schedule.

Misalkan, ada revisi jalur pipa agar mudah dan nyaman untuk diakses serta digunakan. Namun, tim MEP perlu membeli pipa tambahan dan perlu pengelasan tambahan. Hal ini tentu saja membutuhkan waktu dan biaya tambahan. Juga perlu dipikirkan dengan timeline project, apakah sekiranya commissioning memerlukan jam kerja ekstra (lembur)? Jika ya, tentu biaya lembur akan perlu dibayarkan kepada personnel project.

Bila sudah selesai pemasangan, hal ini bisa dicoba:

Tes fungsional valve aktuator dan manual

Di sini adalah saat saat yang menjemukan sekaligus melelahkan. Karena ada puluhan bahkan ratusan valve yang terdapat di unit proses yang akan di-commissioning.

Semua valve tersebut harus dicoba dan harus dioperasikan. Akan lebih baik jika pihak Operator dilibatkan pada masa percobaan valve ini.

Bayangkan kita tidak mencoba valve-valve produksi, dan saat kita dikejar-kejar untuk segera produksi, ada satu valve yang tidak bisa dibuka, dan sudah telanjur diisi oleh cairan. Tentu semuanya akan sangat repot.

Atau bayangkan saja, jika valve-valve yang di-desain tidak bisa diakses karena ketinggian, kependekan, atau posisinya sangat tidak ergonomis untuk pengoperasian. Tentu pihak operator akan mencak-mencak sambil bersungut-sungut ketika mereka disuruh mengoperasikan valve tersebut.

Semua valve yang sudah dicoba, dan berhasil , perlu dicatat sebagai OK. Dan valve yang tidak bisa dicoba atau sulit dioperasikan, ditandai sebagai Not OK atau bermasalah. Di sinilah pihak MEP ikut memikirkan solusi dari masalah tersebut dan membuat valve-valve tersebut bisa dan lebih mudah dioperasikan.

Beberapa saran terhadap valve-valve yang sulit dioperasikan:

  • Valve diberi tambahan packing / gasket sehingga mudah untuk dibuka dan ditutup
  • Valve diberi vaselin / lube oil sehingga licin saat dioperasikan
  • Baut baut dikendorkan seperlunya

Beberapa saran terhadap valve-valve yang sulit dijangkau karena ketinggian:

  • Penambahan tangga akses portabel / fixed, sehingga valve bisa dijangkau
  • Pemasangan skywalk/platform untuk beberapa valve yang berjajar di tempat yang tinggi
  • Instalasi Extender handwheel sehingga valve bisa diakses dari lantai bawah

Catatan untuk valve aktuator pneumatic:
Valve pneumatic dioperasikan dengan angin. Pastikan pada tekanan angin yang seminimal mungkin, valve bisa tetap membuka. Sehingga ketika tekanan udara jatuh, valve tetap bisa dioperasikan. Selalu test valve-valve bersamaan, sehingga kita tahu jumlah udara yang digunakan pada saat pengoperasian akan selalu tercukupi ketika satu plant membutuhkan udara tekan.

Bila perlu, pasang kompresor tambahan, agar ketika satu kompresor bermasalah, valve masih bisa dioperasikan. Atau ketika tekanan udara kurang, valve tetap bisa dioperasikan.

Hidrotest / Test kebocoran dengan air

Sebelumnya mari kita bertanya dalam hati. Apakah aku yakin bahwa peralatan ini sudah tahan tekanan air dan bebas dari potensi bocor?

Keyakinan itu tentu saja bisa dikuatkan dengan data test dari vendor penyedia peralatan. Namun, itu hanya jika semua flange, jalur, dan aksesori ditutup rapat.

Sekarang, coba bayangkan. Untuk peralatan yang sudah dicoba valvenya, dipasang instrument nya, ditambahi aksesori dan mengalami buka-tutup berulang kali, apakah kalian yakin peralatan itu bebas kebocoran?

Untuk bisa menjawabnya, kita harus melakukan pengisian air. Saat ini kita perlu menguji ketahanan alat apabila diisi dengan air hingga penuh, 50%, atau bahkan hanya 30%. Ini semua tergantung suplai air saat commissioning. Dan ini semua tergantung kapasitas alat. Apabila tangki 100 metrik ton, tentu tidak kita isi dengan tangki sebesar 100 metrik ton, melainkan bisa kita test dengan udara atau air secukupnya.

Tentu saja, pengisian air ini masih ada kaitannya dengan tahap berikutnya, yaitu

Pengecekan fungsional Level Switch, Level Transmitter, dan Loadcell dengan air

Bagaimana kita tahu bahwa skala level yang terbaca pada alat, sudah sama dengan ketinggian cairan di dalam?
Bagaimana kita tahu bahwa Level Switch sudah bekerja?
dan bagaimana kita tahu apakah cairan 1 ton sudah sama dengan bacaan yang tertera pada loadcell?

Semua itu bisa dijawab dengan kalibrasi. Disinilah kita menguji keakuratan alat ukur dan keandalannya. Adapun cairan yang digunakan untuk hidrotest, bisa dilakukan untuk menguji Level Transmitter.

Level terukur di lapangan, kita bandingkan dengan bacaan % dari Level transmitter. Biasanya, level transmitter memiliki beberapa algoritma seperti tekanan hidrostatis, ataupun differential pressure.

Validasi dan verifikasi instrumen juga perlu dilakukan

  • Verifikasi yaitu dengan cara dan langkah yang benar, seperti pengisian air, pengesetan mode alat,
  • Validasi yaitu memastikan angka yang dihasilkan sudah sama dengan target.

Pengetesan flow switch, putaran mixer, putaran pompa, test sirkulasi, dan test transfer fluida air dalam commisisoning

Setelah cairan dalam tangki sudah digunakan untuk pengetesan, flow switch perlu ditest pada masing-masing pompa. Pompa bisa dijalankan, untuk sirkulasi internal ke dalam tangki

Jangan lupa untuk memberi lube oil dan memastikan aksesori pompa sudah komplit.

Setelah itu, mixer juga perlu dilakukan test putaran. APabila mixer menggunakan VSD, sangat penting untuk mengecek speed (rpm) dengan % settingan mixer.

Sesudah semuanya diperiksa, waktunya dilakukan testing transfer fluida air.

Test Fungsional Flow Transmitter dan Flow Quantifier

Setelah melakukan pengetesan putaran pompa, putaran mixer, waktunya melakukan pengetesan dari segi flow transmitter dan flow quantifier.

Apakah benar secara flowrate, dalam 1 jam, terdapat 1000 kg cairan yang ditransfer? Hal ini bisa dilakukan dengan membandingkan selisih level tangki, massa cairan, dan bacaan quantifier. Ini semua perlu dilakukan dengan terstruktur sehingga bacaan flow dapat dipastikan terukur dengan baik.

Pengetesan tekan dengan udara kompresor dan test kevacuuman

Peralatan yang sudah diisi air, dikosongkan, selanjutnya ditest dengan udara tekan. Hal ini untuk memastikan, tidak ada kebocoran (Baik itu tipis maupun kecil) dalam bejana tekan. Ini kaitannya dengan prosedur keselamatan kerja, agar tidak terbentuk flammable atmosphere maupun potensi ledakan dan kebakaran.

Setelah itu, kita perlu melakukan test vacuum. Apakah benar alat yang dipasang mampu mendapatkan tekanan vacuum yang kita inginkan? Berikut caranya melakukan test vacuum.

  1. Tutup semua jalur, flange, yang berhubungan ke atmosfer
  2. Start vacuum pump
  3. Jalankan sampai sejauh mana valve bisa memvacuumkan
  4. Stop vacuum dan isolasi sistim dari atmosfer
  5. Tunggu hingga 4 jam, apakah terjadi penurunan tekanan yang signifikan?

Di sini sangat penting untuk mencatat kevacuuman alat dari waktu ke waktu. Baik saat memvacuumkan atau menahan vacuum. Penting untuk membuat suatu rekap, bagaimana kevacuuman bisa tercapai secepat mungkin.

Dalam test vacuum, pastikan agar vessel kering, bebas air, dan segala bentuk kebocoran sudah dikencangkan dengan tepat. Gunakan sabun untuk memeriksa bagian-bagian yang mengalami kebocoran, sehingga alat dapat beroperasi dengan baik.

Uji fungsi Temperature Pressure Transmitter (PT), Pressure Switch

Dalam upaya melakukan operasi “tekan” dan “vacuum”, jangan lupa untuk memvalidasi tekanan. Pastikan agar tekanan dalam skala analog sama dengan digital. Pastikan kelogisan alat bahwa tekanan di top, bottom, dan middle sudah sesuai dengan gradien tekanan.

Bila perlu, juga dicoba semua interlock yang menggunakan tekanan.

Pengetesan pemanasan untuk kolom distilasi, evaporasi, dan reaktor dengan air

Bagian ini memerlukan utilitas : High pressure steam dan Low pressure steam. Maka dari itu, semua jalur utilitas harus sudah siap, begitu pula condenser dan pendingin.

Pemanasan dilakukan secara manual, serta waktu pemanasan bisa dicatat.

Cek fungsional Temperature Transmitter (TT), dan Temperature switch peralatan commissioning

Jangan lupa untuk memvalidasi temperature transmitter, temperature switch, dan bila perlu semua interlock yang berkaitan. Pastikan bahwa suhu terbaca dengan di thermocouple sudah sesuai.

Jangan lupa untuk mengamati pola heating yang dibentuk oleh alat.

Test program SCADA dengan manual mode, automatic mode, dan test interlock dalam commissioning

Semua program scada yang dibuat wajib dicoba baik secara manual mode, automatic mode, dan pastinya semua interlock yang disiapkan, juga ikut dicoba.

Pastikan untuk melakukan “dummy test” dan bila perlu “real test” sebanyak 2x, karena bisa jadi saat test pertama, terdapat kekeliruan atau potensi yang belum diketahui.


Itu tadi adalah Semua yang harus teman-teman tahu tentang Commissioning Part 1.

Selanjutnya, bagaimana agar pabrik yang sudah berfungsi 100%, bisa siap Produksi dengan standar-standar proses yang sudah disiapkan. Tentu saja, selain melibatkan pengalaman, juga melibatkan jam terbang dan pengetahuan yang sangat banyak.

Stay tuned…

Nyekolahin Uang di WordPress

I’m back!
Setelah 6 bulan mengalami kekosongan aktivitas di WordPress ini, saya rasa waktunya saya untuk bangkit dari masa-masa keterpurukan saya dan kembali melesat di jagat maya.

Dalam upaya mewujudkan determinasi yang kuat, saya harus keluar uang Rp 1.888.807,00 untuk Domain “dot com” dan Rp 797.868,00 untuk hosting website.

Emang boleh semahal ini?

Ya ngga boleh dong, itu kemarin karena terlambat makanya jadi mahil😑

Bagi saya, nyekolahin uang selain di investasi, juga diperlukan untuk skill / hobby. Itu yang membuat saya hidup setiap harinya.

Apabila saya fokus menulis setiap hari selama 1 tahun. Maka saya punya tulisan sebanyak 365 tulisan. Dan biaya untuk mempublikasikan tulisan saya adalah…

Rp 2.893,00

WOW!
Lebih murah daripada membeli satu gelas bubble tea 🤔. Tetapi mengapa selama ini tidak pernah terpikirkan ya?

Bila kita menyekolahkan uang kita pada tempat yang tepat, saya yakin itu lebih dari sekedar beban pengeluaran. Itu adalah Investasi

Damar Parthasiwi

Selama ini saya cuma berpikir, “segini mahal, segitu mahal”

Tapi tanpa sadar, beberapa pola hidup konsumtif seperti belanja barang yang tidak perlu, justru yang menguras uang dan malah nirfaedah.

Apabila pengeluaran 1 tahun, 1 bulan, dibagi untuk tiap-tiap rutinitas, saya rasa kita bisa lebih merasakan dampak dan manfaat bagi uang.

Jejak digital

Di antara jagat maya, entah sebagai penikmat ataupun pemberi dampak, saya rasa saya masih diombang-ambingkan arus dan cenderung lebih menikmati saja. Seakan hidup saya monoton dan saya menjadi penonton bagi hidup orang lain.

Sungguh suatu kerinduan buat saya untuk membangun jejak digital yang baik. Itulah hidup yang berdampak.

Akhirnya…

Saya memutuskan untuk tidak menyesali pengeluaran uang saya di hari ini, dan memikirkan ide-ide tulisan apa yang bisa menggugah jagad maya Internet, memberi dampak, bukan hanya ingin diakui atau menyenangkan hati orang lain, melainkan menjadi pemenuhan atas diri sendiri.

Inilah saya, Damar Parthasiwi
Dan pada akhirnya, saya di sini
Di kumpulan ruang tulis-menulis sebagai suara jiwa, relung terdalam hati yang tak terungkapkan…

Ketika Rasa Kesepian dapat Dirupiahkan dengan GF Rent

Di saat rasa kesepian tak tertahankan
Di saat itulah pacar sewaan mengambil peran

Ketika rasa kesepian tak tertahankan
Fenomena Pacar Sewa di Jagat Internet

Rental GF / GF rent / pacar sewaan, adalah fenomena menarik jagat maya Negara Kesatuan Republik Internet.

Pacar sewaan. Hal baru tapi lama.

Baru viralnya, lama bisnisnya.

Tweet Mutia, salah satu Talent GF dari agensi Kumiko.

Bagaimana tidak viral, salah satu akun drama keributan menimbulkan pro-kontra di Twitter.

Kesalahpahaman warganet terhadap Fenomena Pacar Sewaan

Terlepas dari drama tersebut, aku akan berbagi sedikit buah pikiran.

Sa, hajimemasyou ka?


Pacar Sewa Sebagai Bisnis

# Pasar #

Bisnis ini punya pasar yang jelas: pria / wanita single atau jomblo yang merasa kesepian.

Dari jumlah talent, bukti screenshot dan foto kencan, permintaan akan pacar sewa ini lebih banyak dari kaum pria. GF rent menjadi solusi praktis para pejuang cinta tuna asmara.

Komentar @katanashihotaru dari Tweet @Box2BoxID seputar GF Rent

# Sustainability #

Selama manusia lajang masih ada di permukaan bumi ini, bisnis ini akan jalan terus.

Di dunia yang serba cepat dan serba demanding ini, yang namanya pasangan hidup pasti dibutuhkan. Mau setinggi apapun jabatan, kekayaan, status, kalau kesepian pasti butuh pasangan.

# Pricing / Harga #

Tanpa menghitung biaya transportasi dan biaya ekstra untuk makan, nonton, dan karaokean, berpacaran dengan harga yang affordable dan reasonable bisa mengusir rasa sepimu.

Bayangkan saja, secara online maupun offline, kamu bisa ajak talent idaman kamu untuk dipacari dalam batasan waktu tertentu.

Harga yang murah dikomentari oleh akun @titaaxa

# Kepuasan Pelanggan #

Dalam mencari dan mempertahankan pelanggan, bisnis ini menjadi salah satu yang terdepan. Testimoni pelanggan memberikan rating sangat baik.

Sudah begitu ditampilkan dengan design yang menarik dan estetik.

Testimoni yang dibagikan dari pala pelanggan Rental GF ini untuk Talent Mutia dan Sophia

Peluang repeat order meningkat, pelanggan barupun terpikat.

Tak terbayangkan berapa gross revenue yang bisa didapat. Luar biasa hebat!

# Regulasi #

Bisnis ini memiliki risiko tinggi apabila tidak dimitigasi. Oleh karenanya semua talent maupun client wajib single. ‘Kan bahaya apabila sang client punya pasangan yang tiba-tiba datang untuk menyerang dan menghancurkan nama baik agensi.

Selain itu, orang yang berpotensi melakukan pelecehan seksual dapat merusak bisnis ini juga.

Maka ada yang namanya aturan kencan bagi si client. Hal ini menghindarkan bahaya tersebut terjadi.

Jangan dikira sewa pacar online bebas mau ngapain. Ada aturannya tahu…

8 Mitos vs Fakta dari Bisnis GF rent

# Rental GF bukan OPEN BO #

Mitos : Pacar sewaan sama aja kayak open BO

Fakta : peran, pasar, dan jasa mereka berdua berbeda.

Meskipun GF rent memiliki jadwal khusus untuk kencan, tetapi mereka bukan seperti pekerja seks yang pindah-pindah hotel bahkan kota demi mendapatkan client.

Para GF rent talent tidak memuaskan hasrat seks, mereka hanya menjadi obat hati para insan yang lara dan hampa.

Beda, Pacar sewaan dan OPEN BO sama sekali bukan pacar-pacaran.

# Selalu ‘perjalanan dinas’ tanpa reimburse #

Mitos: Jadi pacar sewaan enak, jalan-jalan mulu.

Fakta: Tak selalu jalan bareng itu indah. Bisa jadi banyak fenomena aneh dari si client saat jalan bareng.

Apalagi kalo ketemu client yang energy draining, mungkin sang talent harus siap-siap energi yang banyak. Belum lagi kalau client punya fetish tertentu.

# Kesehatan Mental Talent GF Rent Jadi Taruhan #

Mitos: Enak ya, chat doang dibayar

Fakta: Ya kalo yang diajak chat bener-bener bisa menerima kondisi mereka putus sesudah kontrak selesai.

Mungkin gak banyak, hanya sekitar 20% saja yang problematik. Tetapi bayangkan bila client punya permintaan yang aneh-aneh saat kencan.

Ini baru salah satu dukanya. Tetapi tenang, ada sukanya.

# Siapa Bilang Ga Bikin Baper #

Mitos: Kan ini bayaran dan dibatasi durasi, ga bikin baper dong

Fakta: bila kecocokan terjadi dari kedua belah pihak, tetap saja kemungkinan rasa tumbuh tetap ada.

Terlepas dari profesionalitas yang mereka jalani, para Talent GF hanyalah manusia biasa.

Mereka juga bisa merasakan benih asmara dari sang client.

Afeksi dalam bentuk apapun: mulai dari chat ataupun mengirim makanan, bisa membuat luluh siapa saja meskipun itu bagian dari profesi mereka.

Mereka juga manusia, sama seperti kita…

# Bukan Buat Kaum no Life#

Mitos: “Orang kaya gak pesan GF rent, orang wibu no life, introvert yang mesen”

Fakta: Pekerja menengah ke atas, bahkan CEO sekalipun bisa menyewa jasa rental GF ini.

Bisnis ini mendatangkan uang bagi para talent nya namun mengorbankan energi dan waktu mereka.

Sebaliknya, bisnis ini menguras banyak uang bagi para client. Jadi hampir tidak ada orang yang “gak modal” yang menjadi client dari bisnis ini.

# Pasar Luas, Order Tanpa Batas #

Mitos: bisnis kayak gini seasonal dan booming sesaat.

Fakta: Dengan kapasitas pasar yang besar dan penyedia jasa yang masih minim, bisnis ini masih bisa berkembang untuk masa yang akan datang.

Bahkan ordernya sampai tumpah-tumpah.

# Ini Pacaran bukan Paksaan #

Mitos : jadi rental GF terpaksa dan tidak menyenangkan

Fakta: Mutia said, “Aku akan jalanin terus dan jadiin ini hobby”

Bayangkan, pacaran jadi sumber kesenangan.

Buat mereka yang benci drama, berpacaran dengan pacar sewa tentunya akan mengisi jiwa mereka secara utuh.

Bagi mereka yang tidak mau berurusan dengan pertengkaran, merasa sepi dalam hubungan, atau cinta bertepuk sebelah tangan, kurasa ini bisa jadi solusi temporer.

# Sumber Pemasukan Sekunder #

Mitos: Pacar Sewa adalah Pekerjaan Utama talent

Fakta: para talent juga punya pekerjaan utama, dan tidak ada yang dikorbankan.

Fenomena GF rent adalah ladang uang bagi para talent. Tapi bukan satu-satunya sumber mata air.


Penutup

Zaman semakin maju, apa-apa sekarang bisa diduitin. Dulu mulai dari biro jodoh di koran, aplikasi kencan online, hingga jasa pacar sewa. Mengobati rasa kesepian bisa dirupiahkan.

Kalo mau pesan minimal ada duitnya dulu, dan jangan lupa… minimal mandi dulu (#eh)

Hati-hati, bila tren memakai jasa pacar sewa meningkat, maka aplikasi kencan online bisa terdisrupsi.

Apalagi banyak limitasi yang diberikan dari aplikasi kencan. Seperti Tinder Super Like, Tinder Plus, Coffee Beans dari Coffee Meets Bagel

Sementara pacar sewa memberimu kemudahan untuk merasakan sensasi berpacaran, dalam hitungan jam, hari, bulan.

Terlepas dari apa yang temen-temen talent lalui, setidaknya mereka bahagia. Dan membahagiakan orang lain itu boleh, kan?

Tidak ada yang salah dari talent rental GF, sebagai bisnis maupun sebagai solusi masalah dunia yang serba fast-moving, demanding, dan pressuring ini.

Tidak ada yang salah bagi para clien trental GF, mereka cuma butuh dicintai sepenuh hati.

Bagiku, GF rent membantu menyelesaikan masalah para jomblowan / wati. Masalah hanya akan muncul apabila aturan tadi tidak ditegakkan.

GF rent juga akan menjadi masalah bagi client apabila:

  1. Client memaksa hubungan lanjut ke tahap serius. Misal: meminta untuk jadi pasangan hidup selamanya, dan marah ketika kontrak selesai.
  2. Ketergantungan.
    Terjebak adiksi dalam ruang cinta semu, maka dompetmu hanya sisa dua ribu (bisa kosong melompong malah kalo buat bayar parkir)
  3. Bukan solusi akar masalah, apabila client tak sadar akan tugas utama client di dunia ini. Solusi temporer itu hanya membuat client lupa, bukan berarti bisa terus-terusan bergantung.

GF rent tetap bisa menjadi solusi client yang tepat. Bahkan ada yang menemukan solusi dari pekerjaan, asmara, maupun masalah hidup.

Bolehkah aku mendaftar menjadi talent GF rent?

Kalau kamu siap, @kumikorental lagi buka lowongan.

(HEH ini bukan berarti aku ngejilat agensi ya wkwk… aku hanya ingin bantu rezekinya orang lain)

Apakah disarankan bagi jomblo untuk sewa pacar di GF rent?

Untuk para kaum tuna asmara, daripada menggunakan uang untuk “jajan sembarangan”, silakan isi masa lajang kalian (termasuk aku juga deng) dengan GF rent.

Pacaran dengan pacar sewa itu jauh lebih sehat dibandingkan OPEN BO. Asal dompet sehat, tidak masalah.

Kalau kamu, kaum tuna asmara merasa kesepian lagi setelah jam sewa habis, jangan salahkan aku maupun talent yang kamu sewa.

Ingat, cintamu dengan pacar sewa penuh pengorbanan. Maka jalankan tanpa keterpaksaan, niscaya kamu temukan kesenangan.


Harapan

Belum banyak yang bisa kuceritakan, wahai kawan. Karena kisah cintaku juga penuh perjuangan.

Wkwk.

Akupun belum pernah pesan juga dan masih menjadi pengamat bisnis ini dari kejauhan.

Semoga temen-temen yang menjadi client dan talent GF rent tetap bisa menemukan ruang-ruang bahagia, di dunia yang kejam ini.


Credits to: @gyozaruby dan @kumikorental yang setiap hari mewarnai timelineku.

Memahami Pesan Tersembunyi dari Lirik Lagu Wajib Belajar

Mari kita laksanakan wajib belajar
Putra putri tunas bangsa harapan negara

Program wajib belajar adalah program yang tidak hanya bersifat formalitas. Wajib belajar 12 tahun yang dirintis sejak Juli 2015 adalah program pemerintah untuk bisa meningkatkan kualitas SDM bangsa Indonesia. Guru wajib mendidik anak-anak harapan negara agar bisa memiliki ilmu dan kemampuan yang memadai.

Guru juga berharap anak-anak negeri ini bisa menjadi tonggak pembangunan bangsa. Harapan itu ditanamkan secara langsung oleh institusi pendidikan pada setiap jenjangnya.

Wajib belajar cerdaskan kehidupan bangsa
‘Tuk menuju masyarakat adil sejahtera

Program wajib belajar juga seharusnya membuat anak-anak negeri semakin cerdas. Tidak hanya cerdas dengan menguasai mata pelajaran, namun juga cerdas untuk hidup. Maka di sini sangat penting bahwa anak-anak di sekolah tidak hanya belajar ilmu akademis namun juga ilmu yang berguna untuk hidup.

Kecerdasan ini juga berguna bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, anak-anak negeri bisa mendapatkan peluang yang lebih baik: pendidikan tinggi, beasiswa, pekerjaan yang layak. Kesejahteraan akan mengikuti di belakang.

Dengan masyarakat yang sejahtera, keadilan bisa mengikuti karena ketimpangan pendidikan dan kesejahteraan dapat diminimalisir. Tidak ada lagi kerusuhan atau rendahnya tingkat kriminalitas dengan masyarakat yang terdidik.

Gunakan waktumu, isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerja

Pesan yang didapatkan di lirik ini cukup mendalam. Tiada lain yang tiada bukan adalah tentang manajemen waktu. Yap, saya rasa anak-anak harus dilatih untuk bisa membagi waktu mereka untuk tugas-tugas akademik dan non-akademik.

Peran guru yaitu melatih anak-anak sejak dini untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler baik itu organisasi, olahraga, maupun seni. Anak juga dilatih kemampuan manajemen waktunya lewat banyak tugas, ujian, dan kuis yang diberikan oleh para guru. Menyeimbangkan bidang non-akademis dan akademis siswa dalam wajib belajar 12 tahun akan membawa siswa pada pengenalan diri mereka secara utuh.

Siswa menjadi lebih dalam mengenal kemampuannya pada bidang tertentu. Dengan demikian, saat pendidikan tinggi nanti siswa sudah memiliki portofolio akademis / organisasi yang memadai. Siswa bisa lebih lancar memilih jurusan kuliah dan mendapatkan peluang yang lebih baik seperti beasiswa dan jalur khusus undangan.

Tekun belajar berarti tekun untuk memperdalam teori di kelas. Giatlah bekerja berarti giat dalam mempraktekkan ilmu tersebut di tengah masyarakat. Ilmu yang dipraktikkan bisa berupa ilmu hidup, ilmu sosial, ataupun ilmu spesifik yang berguna seperti wirausaha, sains dan teknik terapan, dan kesehatan.

Berantas kebodohan perangi kemiskinan
Habis gelap terbit terang, hari depan cerlang

Para pembelajar adalah para pejuang. Para guru adalah mentor bagi pejuang-pejuang negeri ini. Murid berjuang memberantas setiap ketidaktahuan, kemalasan, dan kemiskinan. Kata miskin di sini tidak terbatas pada keadaan kurang penghasilan dan tidak berharta. Miskin di sini juga berarti miskin secara sikap, ilmu, dan hati.

Pendidikan itu memerdekakan, maka sudah sepantasnya orang yang terdidik bersikap mandiri. Tidak selamanya dilayani orang lain, meminta-minta pada orang lain, ataupun mengharapkan selalu diberikan orang lain. Guru yang baik akan membuat para siswanya bisa berkontribusi kepada nusa dan bangsa. Baik secara keilmuan ataupun bidang sosial.

Dengan minimnya tingkat ketidaktahuan, kemalasan, serta kemiskinan, harapannya masa depan bangsa akan lebih baik. Alias jauh dari kesuraman dan kekacauan.

Ayo kita giatkan wajib belajar
Jangan putus tengah jalan marilah tamatkan

Secara jelas, lirik ini bermaksud untuk menegaskan rangkaian lirik di verse (bait) 1. Pendidikan wajib belajar 12 tahun yang sarat makna dan tujuan harus ditamatkan. Jangan sampai berhenti apalagi tidak dilaksanakan.

Tanam ilmu sekarang raih hari depan
Cerdas terampil berwibawa penuh daya cipta

Investasi yang paling penting adalah leher ke atas. Alias investasi berupa ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dipelajari, diasah, dan dikembangkan. Dengan demikian, muncullah identitas bangsa yang tidak hanya cerdas namun juga kompeten dan dapat diandalkan.

Kata “penuh daya cipta” menandakan masyarakat yang kreatif, inovatif, dan solutif. Bukan hanya sekedar eksekutor atau robot, namun juga orang-orang yang menjadi problem solver / penyelesai masalah.

Guru akan membantu siswanya dalam memunculkan kreativitas siswa. Lewat tugas yang diberikan, siswa diajak untuk lebih solutif dalam menyelesaikan masalah.

Secara tidak langsung, guru mendorong murid-muridnya untuk bisa hidup mandiri. Mandiri secara sikap, sehingga mereka terlatih untuk mengambil keputusan penting dalam hidup.

Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerja
Jadikan tunas bangsa inti pembangunan
Adil makmur sejahtera merata bahagia

Para alumni atau lulusan dari pendidikan formal, adalah inti dari pembangunan negara. Baik dari segi ranah ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya harus diisi oleh orang-orang terdidik dan terpelajar.

Dengan demikian, guru membantu mencetak masyarakat yang mencapai taraf kesejahteraannya. Dengan masyarakat sejahtera, maka kebahagiaan merata untuk setiap lapisan dan tentunya negara kita bisa mengarah pada keadaan yang lebih baik lagi.

Merdeka Literasi bersama Para Guru

Merdeka!

Kalau ditanya Indonesia sudah merdeka atau belum, tentu kamu bisa bilang merdeka. Tetapi kalau ditanya apakah kita sudah merasa merdeka? Mungkin belum tentu sama jawaban tiap-tiap orang.

Rupanya konteks merdeka yang dimaksud luas. Merdeka bisa dibuat spesifik konteksnya secara finansial, pengetahuan, atau teknologi.

Guru saya pernah mengatakan hal ini, “Pendidikan itu sejatinya memerdekakan bangsa. Merdeka dari kemalasan dan ketidaktahuan.” Maka rakyat suatu bangsa yang terdidik, seharusnya merdeka dari rasa malas dan sikap tidak tahu.

Pertanyaannya, kalau pendidikan itu memerdekakan, berarti siapa penjajahnya? Siapa musuh sebenarnya?

Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri.

Tiada lain tiada bukan, rasa malas dan sikap tidak mau tahu adalah diri sendiri. Seseorang yang terdidik, tidak hanya bersekolah adalah orang yang siap untuk melawan musuh besar dalam dirinya. Kitalah sang pejuang yang melawan penjajah berupa rasa malas dan sikap tidak ingin tahu di zaman sekarang ini.

Untuk memerangi penjajahan, pendidikan sudah dibuat dengan jalan yang semakin mudah. Internet, fasilitas, dan literatur sudah berlimpah. Tetapi jika sikap tidak ingin tahu dan sikap malas tersebut masih bercokol, maka diri kita tidak sepenuhnya terbebas dari sang penjajah. Dan kita akan terkungkung di dalam ketidaktahuan.

Kita akan senantiasa terjajah di zaman modern ini, bila kita tidak berusaha memerangi musuh kita.

Bagaimana agar kita merdeka sepenuhnya? Merdeka dari malas baca, merdeka dari malas nulis, merdeka dari sikap masa bodoh, dan merdeka literasi sepenuhnya?

Kuncinya adalah membangun sistem pendidikan yang menarik dan up-to-date di zaman sekarang ini. Bukan saatnya lagi siswa harus terpancang membaca buku fisik. Siswa dapat mencari sumber-sumber lain seperti podcast, video, artikel yang kredibilitas nya tinggi, serta jurnal.

Guru yang baik, tentu mengajak siswanya untuk sama-sama melihat ke dalam internet untuk memilah-milah informasi. Guru tidak lagi memberi dalam jumlah besar dan mengandalkan textbook. Guru bisa mengajak siswanya untuk mencari sendiri informasi dan memilih sumber informasi yang tepat. Itulah student centered learning.

Bagi para guru di luar sana, tentu membangun pendidikan yang menarik bagi para muridnya, bukan suatu tawaran namun kewajiban. Murid tidak hanya diajak untuk belajar, namun juga diajak untuk bertumbuh bersama. Selain meningkatkan kualitas guru, kapabilitas murid-murid dalam bersaing di era teknologi ini dapat terasah dengan baik.

Guru tidak hanya digugu (jw: dituruti) dan ditiru kalau kata orang Jawa zaman dahulu. Guru juga berarti penggugah dan pembaharu.

Penggugah semangat belajar siswa. Bagaimana membuat materi yang tidak menyenangkan menjadi seru untuk dipelajari. Pembaharu artinya selalu mendorong muridnya update dengan perkembangan zaman.

Figur sang guru zaman sekarang diharapkan lebih mengarah kepada “partner literasi mahasiswa.” Lebih dari sekedar transfer of knowledge, guru juga menjadi teman siswa agar bisa lebih melek teknologi sekaligus melek literasi.

Betapa kerennya guru zaman sekarang. Figurnya bukan hanya hadir dengan slide PPT yang membosankan, atau kapur tulis, atau spidol. Guru zaman sekarang bisa menciptakan media pembelajaran seperti video, literasi tambahan, dan eksperimen yang membantu siswanya belajar.

Siswa pun juga diajak guru untuk terlibat dalam pembelajaran. Dengan demikian, tidak ada lagi siswa yang merasa ketinggalan pengetahuan.

Singkat cerita, guru menyelamatkan muridnya dari musuh terbesar. Sudah selayaknya guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Guru membantu murid unutk memerangi si penjajah di zaman sekarang: kemalasan diri dan ketidaktahuan dalam diri.

Kemerdekaan literasi zaman sekarang pun bisa diperoleh, dengan bantuan guru-guru terkasih. Murid yang merasa terbantu juga sebaiknya berusaha memerdekakan dirinya. Agar suatu hari nanti para murid mengerti, bahwa kemerdekaan itu dicapai dengan kerja keras, usaha, konsistensi, ketekunan diri. Bukan semata-mata bantuan pihak eksternal.

Jadi apakah kamu sudah merdeka literasi?

Bermain dengan Fisika

Saya teringat suatu peristiwa pada Agustus tahun 2003. Saat itu, saya yang baru berusia 6 tahun sangat ingin kado: buku Fisika Itu Asyik karangan Yohanes Surya Ph.D. Saya meminta ayah saya untuk membelikannya.

Ketika itu, sedang ada teman ayah yang juga merupakan guru SMP dari tempat ayah bekerja: Ibu Ani. Beliau menanyakan terkait bidang ilmu kesukaan. Jujur saja, saya tertarik pada ilmu Fisika dan saya ingin punya buku Fisika Itu Asyik.

Hari ulang tahun tiba, tanggal 9 Agustus 2003. Betapa terkejutnya saya ketika Ayah pulang membawa paket dari kantor. Saya semakin penasaran dan langsung merobek bungkusnya. Saya masih ingat, bungkusnya warna cokelat dan ada tulisan: untuk Damar.

Ternyata isinya adalah buku Fisika Itu Asyik! Wow, akhirnya saya punya buku itu. Saya tertarik untuk langsung membaca dan mempraktekkannya.

Berbagai konsep saya terapkan dengan benda-benda sederhana: balon, sisir, sedotan plastik, karet gelang, pensil, penggaris, dan juga es batu. Saya paling ingat suatu eksperimen yang konsepnya adalah gaya hidrostatis cairan dalam sedotan.

Dalam eksperimen itu, saya bermain dengan sedotan yang saya gunakan untuk minum es jeruk di warung pecel lele Cak Eko. Setelah saya minum, saya langsung mengaplikasikan konsep gaya hidrostatis cairan dengan prinsip perbedaan tekanan.

Saya mengambil sedotan, mencelupkannya ke dalam gelas kira-kira setengah tingginya. Lalu saya coba tutup bagian atas sedotan dan mengangkatnya ke udara.

WOW! Bukan main saya terkejutnya melihat peristiwa di depan saya. Ternyata memang benar, air dalam sedotan terangkat hanya dengan menutup salah satu ujungnya. Air itu benar-benar tidak jatuh ketika saya mempertahankan ujung atas sedotan benar-benar tertutup.

Belum juga puas, saya beralih kepada praktikum lain. Kali ini adalah tentang statika benda tegar. Apakah benar kita tidak bisa menumpuk lebih dari empat buku yang disusun seperti anak tangga di ujung meja?

Sepulang dari Cak Eko saya menata buku dan menyusunnya membentuk anak tangga di ujung meja belajar. Buku satu saya tata, kedua, ketiga, keempat. Apakah benar konsep di buku ini bisa dipraktikkan?

Ternyata benar saja buku keempat yang saya taruh membuat serangkaian buku terjatuh. Ketika bunyi berdebam dan fenomena yang saya lihat secara visual terjadi, saya melonjak kegirangan.

Saya kegirangan sekaligus terkejut. Ternyata konsep statika benda juga bisa terjadi pada proses yang ada di keseharian. Saya pikir ini sulap belaka, ternyata merupakan konsep nyata yang langsung bisa dipraktikkan.

Praktikum ketiga yang saya coba adalah menggabungkan dua buah es batu. Saya mengambil dua buah es batu dari dalam kulkas dan menekannya. Es batu meleleh dan anehnya, ketika mau saya pisahkan es batu sulit terpisah. “Ajaib,” begitu kata-kata saya yang keluar dari mulut ketika dua percobaan tersebut bisa dipraktikkan.

Hal ini karena tekanan menaikkan suhu benda. Pada saat saya menekan es batu, es menjadi cair. Ketika tekanan saya lepaskan maka bagian es yang masih padat menurunkan bagian cair tersebut dan menyatukan kedua buah es batu.


Hari-hari selanjutnya saya mencoba mempraktikkan hal lain yaitu konsep perpindahan panas, konsep kesetimbangan fisika, dan konsep optika. Fisika adalah teman saya. Meskipun saya belum mampu membuat lab fisika sendiri, saya senang melihat fenomena fisika di ada di keseharian.

Sejak ulang tahun ke-6, saya merubah cara pandang terhadap dunia. Hari-hari ke depan adalah hari eksperimen. Saya bermain dengan fisika dan semakin akrab. Saya rasa, pembelajaran bisa lebih efektif dengan banyak praktik dan latihan.

Saya percaya, suatu hari nanti saya menjadi seorang ilmuwan, yang memberi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan dan dunia. Saat inipun saya juga menerapkan konsep fisika di tempat kerja saya sebagai engineer produksi.

Fisika itu menyenangkan. Terima kasih Ibu Ani, terima kasih guruku, dan terima kasih fisika!

Berkat kalian, saya mencintai profesi saya dan fenomena yang terjadi di dunia.

(Tulisan spesial Terima kasih Guruku: Day 27)

#30DWC #30DWCJilid39 #Day27

Tradisi Makan di Rumah: Lebih Higienis dan Lebih Sehat

Makan di rumah bukan hanya suatu formalitas belaka ketika orang tua atau istri meminta untuk pulang cepat.

Makan di rumah adalah suatu pola hidup sehat, di mana makanan yang dimasak terjamin bahan, proses, dan produknya. Selain itu kita bisa mendapatkan makanan higienis.


Kembali teringat suatu peristiwa pada 2013. Hari di mana saya pulang sekolah setelah belajar kelompok. Saya mampir dulu di warteg karena perut terasa lapar. Saya ingat waktu itu saya makan telur balado dan sambal goreng kentang. Sesampainya di rumah, saya langsung ditawari makan oleh ibu. Respon saya adalah penolakan. Saya kenyang dan ingin langsung tidur setelah mandi.

Sore harinya saya makan dan memprotes bahwa masakan sudah dingin. Saya mencak-mencak ketika ibu menyalahkan saya pulang lambat. Bagi saya saat itu, ibu tidak benar mempersalahkan anaknya yang pulang sore demi kebaikan akademik saya.

Termenung dalam sedih karena pertengkaran yang tidak perlu baru saja meletus, saya merefleksikan segalanya. Sebagai anak, makan di rumah adalah fasilitas nomor satu dari seorang Ibu yang jago masak. Bukan cuma itu, masakan ibu juga masakan paling lezat di seluruh dunia, dibandingkan kualitas resto yang tentunya mahal namun belum tentu enak. Sore itu saya berakhir meminta maaf kepada ibunda sebelum hari berganti malam.


Diri saya yang sekarang termenung apabila mengingat peristiwa itu. Rasanya konyol melihat diri saya yang kecil lebih senang untuk makan di luar rumah ketimbang makan masakan di rumah. Bila di luar rumah makanan bisa tercemar lalat, tikus, kecoa, dan debu-debu jalanan, maka makanan rumah pasti terjaga kebersihan, kualitas, dan higienitasnya. Nikmat apalagi yang kamu dustakan?

Makan di rumah itu baik, karena selain menyenangkan hati orang yang memasakkannya, pola hidup sehat terjamin. Di rumah, masakan yang higienis bisa terjamin. Bahan baku yang dicuci dengan baik dan dipanaskan pada suhu yang tepat. Proses yang higienis menggunakan alat-alat yang sudah dicuci. Dan disajikan di piring makan yang baik di atas meja makan yang terbaik.

Tidak perlu khawatir ada lalat, tikus, atau kecoa masuk ke makanan, karena Ibunda sudah menghindarkan bahaya makanan tersebut agar tidak meracuni orang-orang yang memakannya. Dijamin sehat, higienis, bermutu, dan tentunya kenyang alias nambah terus.

Budaya makan di rumah sampai saat ini masih menjadi keunikan tersendiri di keluarga saya. Inilah alasan mengapa saya pasti pulang ketika pergi jauh untuk waktu yang lama. Sebulanpun saya pulang minimal satu kali. Rasanya sulit untuk hidup dengan makanan yang higienitas nya belum tentu terjaga. Padahal Ibunda di rumah telah menyediakannya.

Bukan hanya higienis, sehat, dan berkualitas. Masakan rumah juga terdapat cinta sang ibu di dalamnya.

Kamu yang jauh dari ibu, sudah pulang untuk makan masakan rumah belum?

Orang tua -Sebuah Kompleksitas Luka Dan Cinta

Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita dilahirkan.

Sesungguhnya, kehidupan itu sendiri adalah anugerah. Dan hadirnya orang tua sebagai sosok diri pertama saat kita lahir juga anugerah.

Bila Anda membayangkan hidup bersama orang tua selama dua puluh lima tahun, tentu bisa dikatakan menyenangkan. Ada saat-saat bisa bermanja-manja dan merasakan cinta mereka secara nyata. Namun ada saat-saat khusus yang membuat saya selaku anak ingin menjaga jarak sedikit dari orang tua.

Lewat berbagai situasi: merantau, perjalanan dinas, main ke rumah teman, pertukaran pelajar, dan kerja praktek memisahkan saya dengan Ayah dan Ibu. Harus saya akui, perpisahan ini tidak mudah. Pada dasarnya saya dan ibu (terutama) memiliki ko-dependensi yang kuat. Ibu saya tidak memiliki semangat hidup yang sama ketika ada saya, dan saya juga memiliki lebih banyak masalah ketika jauh dari ibu. Ayahpun begitu, ketika saya jauh dari ayah lebih banyak masalah yang sulit untuk bisa saya selesaikan karena memang pelajaran kehidupan yang berat. Ketika dekat dengan Ayah, saya bisa meminta saran dan berbagi banyak hal.

Di saat yang sama, saya menikmati saat-saat jauh dari orang tua. Agar luka mereka atau sisi lain diri mereka tidak memberi efek yang berdampak bagi kesehatan mental saya. Di sinilah saya membuat tembok pembatas yang tinggi dan menikmati kesendirian saya, sebagai anak tunggal.

Orang tua, kompleksitas luka dan cinta. Mereka tetap mencintai meskipun di saat yang sama juga melukai. Dalam kasus khusus, cinta mereka tidak bisa ditawar-tawar dan harganya sangat mahal. Ibu saya sendiri tidak rela saya dimarahi dan dijatuhkan orang lain. Ibu saya juga tidak ingin saya menderita sakit, terbaring lama. Ibu ingin selalu merawat saya dan menjaga diri saya. Demikian juga dengan ayah, ayah tidak ingin saya kekurangan uang dengan mengirimkan uang saku dan menjamin dompet saya terisi.

Cinta mereka berharga, namun di saat yanng sama mereka juga hadir sebagai pembawa luka

Tentang luka yang dibuat orang tua

Sisi lain cinta adalah luka. Sebanyak-banyaknya kasih sayang nyata yang dilakukan mereka baik secara materil seperti uang saku, makanan, fasilitas dan moril yaitu perlakuan menyenangkan dan tempat curhat, tetap saja saya tidak bisa mudah melupakan luka yang dibuat. Terutama dari sosok Ayah.

Menjadi seseorang yang keras terhadap diri sendiri membuat saya sering menyalahkan diri ketika sesuatu berjalan di luar rencana. Pun begitu ketika saya tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain, saya juga merasa tak berguna. Ketika orang-orang lain berprestasi dan saya tidak berprestasi, saya pun juga merasa diri saya tak berharga.

Hal-hal yang menjadi didikan ayah: perjuangan, prestasi, tidak mau ambil jalan pintas, dan kebanggaan masih melekat dalam diri pria berumur 25 tahun ini. Bayang-bayang ayah akan hidup perjuangan ini masih menyertai, setidaknya dalam setiap tugas yang saya kerjakan. Itu menjelaskan mengapa saya memaksakan diri. Kerja di atas jam kerja normal, masih bangun tengah malam untuk memikirkan ide tulisan, dan bangun pagi-pagi sekali agar tidak kesiangan.

Jujur saja, sulit melepaskan ayah dari hidup saya. Kendati ayah saya tiada suatu hari nanti, nama ayah akan tetap saya ingat dan begitu pula perjuangannya. Di mana ada perjuangan, di sana ada sosok ayah yang menyertai. Apakah saya adalah didikan yang berhasil? Rupanya tidak juga. Karena di satu sisi mental saya juga hancur ketika mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan padahal saya sudah berusaha keras. Saya hanya ingin dihargai, dihargai oleh ayah dan ayah-ayah kecil yang ada dalam diri orang lain di dunia.

Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita dilahirkan

Dulu saya pernah mendengar lelucon seperti ini: “Tempat pensil itu isinya bukan cuma pensil tapi penghapus, rautan, pena, dan penggaris bahkan. Sama seperti cinta, kalau dibilang cinta ya isinya bukan cuma cinta dan sayang, tetapi pengkhianatan, rasa sakit, pengorbanan, kehilangan, dan luka-luka.”

Apabila analogi yang sama diterapkan untuk orang tua, maka cinta orang tua tidak hanya diartikan cinta secara moral dan materil, namun juga penyesalan mereka, luka batin mereka, masa lalu, kekhawatiran, dan harapan. Dari perlakuan mereka yang tidak mengenakkan, orang tua juga manusia. Mereka punya sisi lain kehidupan yang menyertai bayang-bayang hidup kita.

Orang tua kita di zaman dahulu tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai luka batin, inner child, penyesalan, dan tentang perilaku keras yang dilakukan kepada kita. Mereka tidak bermaksud memberi luka pada kita. Selain itu, mereka akan menyesal di hari tua apabila kita tidak memberikan pengampunan yang tulus dan ikhlas.

Banyak muda-mudi rekan kerja saya yang merantau jauh dari orang tua mereka dan nyaman untuk tidak pulang. Bagi mereka, saat-saat jauh dari rumah adalah saat yang menyenangkan. Karena mereka bisa terbebas dari bentakan sang ayah, omelan sang ibu, sikap menggurui ayah dan ibu, serta sikap menghakimi sang ibu. Mereka ingin memberikan pelajaran bagi orang tua mereka, apa rasanya hidup tak dihargai.

Hal ini berdampak negatif, karena di hari tua, orangtua akan menyesal terhadap tingkah laku dan perbuatan mereka kepada anaknya. Anak pun begitu, akan menyesal ketika sudah kehilangan orang tua mereka.

Bagaimanapun juga, kita tidak bisa memilih dengan siapa kita dilahirkan. Sifat ayah dan ibu itulah yang membentuk kita. Jadi bagaimana sekarang kita harus berbuat?

Penerimaan diri. Penerimaan bahwa kita sudah diberikan orangtua dengan segala sifatnya. Apa yang kita miliki sekarang adalah anugerah, dan masa lalu adalah pengalaman. Mengolah sejarah kehidupan adalah kunci untuk bisa hidup menata masa depan.

Orang tua tetaplah pribadi dengan kompleksitas luka dan cinta. Kita tidak bisa memisahkan sifat buruk mereka dalam diri. Yang kita perlu perbuat adalah hidup berdampingan dan kalau bisa menyadarkan akan apa yang mereka perbuat.

Atau mereka dan kita yang akan menyesal di kemudian hari… Saya rasa itu tidak akan terjadi bagi kita yang dibekali literasi lengkap dan pengalaman yang utuh.

Sanggupkah kita untuk bisa menerima orang tua kita?

Pengalaman Makan Ayam Bumbu Pedas Buatan Ibu

Ayam bumbu pedas disebut atau disebut spicy chicken adalah ayam goreng yang telah diberi bumbu yang dimarinasi. Lezatnya bumbu pedas gurih yang berpadu dengan renyahnya daging ayam membuat lidah saya tergoda dan selalu ingin nambah lagi dan lagi. Saya teringat ketika ibu membuatkan saya bekal ayam bumbu pedas ini.

Pagi-pagi sekali ketika saya masih SMA ibu bangun membuatkan bekal. Membawa bekal adalah kebiasaan yang masih ada dari SD hingga SMA. Kala itu saya berangkat menggunakan motor.

Malam sebelumnya ibu saya memotong ayam dan merendamnya dalam bumbu pedas marinasi yang dimasukkan ke kulkas. Marinasi lebih disukai pada kondisi dingin karena kelarutan bumbu dalam suhu rendah sangatlah rendah sehingga bumbu mudah meresap pada ayam.

Pagi hari ketika bangun dari tidur ibu saya sudah memindahkan ayam ke luar kulkas dan siap untuk digoreng. Begitu saya selesai mandi, ibu tengah menggoreng ayam bumbu pedas ke minyak panas. Warna merah kecoklatan membuatnya semakin sedap, apalagi disertai aroma bumbu yang gurih dan menusuk hidung. Aroma sedap inilah yang membuat saya semakin ingin melahap ayam tersebut.

Sarapan pagi tiba, ayam yang masih mengeluarkan uap panas dimakan dengan nasi hangat. Saya makan dengan lahap dan berharap bisa menambah porsi. Ibu mengatakan kalau kurang masih ada ayamnya di dapur. Akhirnya saya makan lagi satu potong dada ayam bersama nasi.

Kenikmatan belum juga berakhir di sana, ayam bumbu pedas masih bisa dinikmati di istirahat pertama sekolah. Ayam bumbu pedas nampak dari kotak makan yang telah dibuka pada saat jam istirahat. Teman-teman yang ikut makan bersama-sama dengan saya penasaran dan ingin mencobanya. Saya memberikan secuil ayam yang saya sisihkan tersebut untuk teman-teman makan.

Walaupun masih dingin, itu sama sekali tidak mengurangi kenikmatan makan ayam bumbu pedas. Ayam masih bisa dinikmati bersama dengan nasi dan tentunya dengan porsi yang banyak pula. Saya dan teman-teman makan lahap dan gembira.

Hal yang berkesan dari pengalaman makan ayam bumbu pedas buatan ibu adalah, kelezatan bumbu ayam tidak hanya berhenti di permukaan ayam saja, namun juga meresap ke kedalaman daging ayam. Selain itu kulit yang biasanya tidak aku sukai menjadi 2x lipat lebih lezat karena konsentrat bumbunya semakin pekat di kulit ayam pedas. Maka dari itu dalam kondisi dinginpun ayam bumbu pedas buatan ibuku masih sangat lezat dan enak.

Bumbu ayam yang lezat masuk ke dalam daging, membuat saya ingin menambah lagi dan lagi. Inilah kelezatan ayam yang tak tergantikan dengan ayam masakan yang lain. Di mana rasa bumbunya masih bisa dirasakan ke kedalaman ayam.

Ibuku selalu mengatakan bahwa menu buatan Ibu akan selalu terkenang, bahkan ketika ibu sedang jauh dari saya. Saya selalu rindu ketika ibu membuatkan masakan seperti ini. Inilah alasan saya untuk pulang ke rumah meskipun saya sudah merantau dan jauh dari orangtua.

Kehidupan Pasca Resign

Beberapa teman masih menanyakan bagaimana rasanya menjalani kehidupan yang sekarang: pekerjaan, sosial, dan hobi. Ini dia jawaban lengkapnya.:

Tak berbohong. Hidup ini adalah hidup yang benar-benar aku idamkan dan aku sangat bahagia :).

Bahagia lahir dan batin, luar dan dalam.

Bahagia yang benar-benar bahagia meliputi aspek pekerjaan, hobi, dan hubungan sosial.

A. Pekerjaan

Kalau ditanya bagaimana pekerjaannya, secara job desc tidak terlalu berbeda dengan kantor lama. Tetapi secara suasana hati dan perasaan: wonderfully satisfying!
Everyday it’s a whole new world to explore!

Aku bisa bebas berekspresi dan mengutarakan pendapat sebagai Idea Generator. Think tanker, dan tentu saja Solution maker.

Secara reaksi kimia, sangat nano-nano karena melibatkan Benzene Ring yang tentunya kesukaan aku banget. Secara proses design juga banyak ragam unit operation, terutama karena kita bermain dalam tiga fasa (Gas, Solid, Liquid)

Senang bisa kerja sesuai passion di lingkungan yang sehat secara organisasi maupun budaya kerjanya. Di mana bisa tidur lelap, cukup, dan tidak merasa Senin pagi adalah teror dan mimpi buruk yang tidak berkesudahan.

Selalu ingin kembali ke kantor dan merasa sedih ketika harus pulang kantor. Biasanya aku datang pagi-pagi sekali untuk menghirup segarnya udara Cileungsi (dua bulan pertama) dan Baturraden (saat ini), dan pulang kala senja telah terbenam untuk menghindari kemacetan.

B. Hobi

Senang karena bisa nulis rutin dan konsisten tiap harinya (saat inipun saya masih menulis di depan layar ponsel saya ). Bisa menemukan dunia baru lewat tulis menulis, ikut Certified Impactful Writer, kursus SEO, dan kelas menulis lain.

Aku juga sedang merancang buku nih hehe. You will find out later 🙂

C. Sosial

Senang sekali karena bisa dekat dengan rekan bisnis, rekan diskusi, rekan belajar, keluarga, teman masa kecil, teman kuliah, dan dosenku 🙂

Bisa mengunjungi mereka satu-satu adalah anugerah terindah dalam hidupku. Apalagi tanpa takut jarak memisahkan karena ada kereta dan bus yang menghubungkan pulau Jawa tercinta.


Dalam konteks penyembuhan, kadang masa-masa tidak mengenakkan terus menghantui pikiran dan mengusik malam-malam. Kendati begitu, tanganku kugenggam erat pada waktu yang kumiliki saat itu.

Tuk mengusir gelapnya masa lalu dan kenangan suram tentunya membutuhkan satu keberanian.

Keberanian untuk menjadi pemegang kunci pintu masa depan gemilang yang tentunya adalah harapan semua orang.

Hanya satu senyuman yang kuberikan saat aku menutup hari, tentunya membuatku lebih nyaman. Aku percaya semua hal buruk yang kupikirkan tidaklah nyata.


Kamu pun juga bisa melakukannya,
Untuk hidup di hari ini dan menjadi seperti kata Ardhito Pramono dalam lagunya

“Mencoba menjadi bahagiamu sendiri”

Apakah kamu sudah bahagia dengan kehidupanmu yang sekarang? Atau kamu sedang mencari bahagia versi dirimu sendiri?

#30DWC #30DWCJilid39 #Day20